LAMPUNG SELATAN – Pekerjaan peningkatan jalan lingkungan Desa Way Galih Kecamatan Tanjung Bintang diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Pekerjaan yang baru dikerjakan tahap awal berupa Lapisan Penetrasi (Lapen) yang seharusnya sesuai standar pekerjaan Dinas PU ketebalan Lapen 5 cm. Sementara, tebal Lapen yang dikerjakan berpariasi, ada yang 1,5 cm, 2 cm, 2,5 cm dan 3,5 cm.
Proyek yang bernilai pagu sebesar Rp. 2.180.000.000,00 dan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 2.147.364.915,52 yang dikerjakan oleh Rekanan CV. Mulya Gama Mandiri sebagai kontraktor tersebut, diduga tidak dikerjakan sesuai dengan spesifikasi.
Mengacu kepada teknis pembangunan berstandar Pekerjaan Umum (PU) Lapisan penetrasi (Lapen) harus memiliki ketebalan 5 cm dari atas batu Underlag, sementara di lapangan pekerjaan tersebut rata-rata hanya 3 cm bahkan ada yang ketebalannya cuma 1,5 cm.
Teknis pekerjaan lapen yang seharusnya di atas batu 3,5 disiram aspal (Coting) setelah itu di pasang lagi batu 2,3 dan di siram aspal (Coting) kembali, setelah itu baru dipasang batu 1,2 dan disiram aspal (Coting) kembali setelah itu baru digelar abu batu atau screening. Setelah semua itu terpasang secara merata barulah diadakan pemadatan menggunakan alat berat. Menurut keterangan warga setempat, pekerjaan tersebut tidak dikerjakan seperti apa yang seharusnya sesuai Spesifikasi.
Menurut warga Dusun 5A Desa setempat yang bernama Andi, saat pekerjaan lapen tersebut dikerjakan. Pekerja hanya memasang/menggelar batu dari ukuran 3/5 serta batu 2/3 sampai batu 1/2 itu digelar secara bertahap tanpa ada penyiraman aspal dan penyiraman Aspal (Coting) hanya dua kali siram saja.
“Iya, seperti ini pak hasilnya, Aspalnya cuma dua kali siram,” tegasnya Rabu, (1/12/2021).
(Rls)