“Parah” Maxim Tandai Mapping Pondok Pesantren Dengan Bangunan Mirip Gereja

Bandar Lampung, BP
Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafi Al-Afiyyah yang berada di Kecamatan Suka Bumi, Bandar Lampung geram dengan ulah perusahaan Maxim (Ojek Online) yang menaruh logo bangunan dengan Salip (logo mirip Gereja) pada mapping aplikasi Maxim.

Kejadian itu tentu membuat pimpinan dan pengurus, masyarakat sekitar Ponpes maupun umat Islam lainnya yang mengetahui hal tersebut menjadi geram, lantaran bagunan megah yang terkenal dengan nama Ponpes Ustad Yusuf yang juga jelas- jelas sebagai tempat mengajar pendidikan agama Islam itu telah disimbolkan pada mapping aplikasi Maxim dengan logo bangunan bergambar salip.

Bacaan Lainnya

Pimpinan Ponpes Assalafi Al-Afiyyah, Muhammad Yusuf kepada media ini menuturkan, jika dirinya tahu hal tersebut dari sang istri yang juga diberitahu oleh salah seorang santri yang melaporkan kepada dirinya terkait Ponpes yang dipimpinnya di logoi bangunan mirip Gereja.

“Saya sempet gak percaya, begitu saya lihat ternyata benar itu bergambar salip,” kata M. Yusuf. Jum’at (9/10/2020)

Setelah mengtahui hal itu, dirinya sempat menghubungi salah seorang warga setempat yang juga merupakan driver Maxim, namun yang bersangkutan mengatakan jika tidak mengetahuinya.

“Disini ada juga supir Maxim nih, dia juga gak tau juga gitu,” timpalnya.

Dengan ulah perusahan Maxim tersebut, sebagai pimpinan Ponpes dirinya tidak terima, dirinya mengangap hal tersebut sebagai penghinaan dan pencemaran nama baik.

“Saya sebagai pimpinan Ponpes Assalafi Al-Afiyyah dan secara pribadi, dan kawan-kawan juga ya tidak terima dengan penghinaan seperti ini. Ini nananya pencemaran nama baik kan gitu kalau di gambar salip, kalau Masjid masih sesui lah,” kata dia.

M. Yusuf juga meminta kepada perusahaan Maxim untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah di perbuatnya.

“Tidak semudah itu hanya cukup di hapus, saya sebagai pimpinan Ponpes apa lagi warga setempat sebagai umat Islam semua tersinggung,” timpalnya.

Saat dikonfirmasi terkait permasalahan yang menyinggung masalah keyakinan atau Agama, Manager Area Bandar Lampung Refky mengklaim jika hal tersebut bukanlah faktor kesengajaan, namun hanya kelalaian saja.

“Kalau untuk mapping memang ada divisinya sendiri, itu ada di Jakarta. Jadi terkait kok bisa sampai ada logo yang dianggap gambar gereja, saya akan konfirmasikan dulu ke pihak mappingnya seperti apa, yang jelas saya yakin ini gak ada kesengajaan, mungkin ini kelalaian,” kata Refky.

Refky menambahkan, jika yang bernasalah logo nanti bisa dirubah, dan ini meeupakan sebuah kelalaian, nanti kita bisa benarkan dengan yang sesuai.

“Saya jamin itu tidak ada kesengajaan atau adanya unsur sara, gak ada maksud kesana, ini kelalaian dan ini bisa diperbaiki. Andainya saya diminta datang ke Ponpes ustad Yusuf untuk klarifikasi, saya siap dan kita cari tau kenapa ini bisa terjadi dan bagaimana menangulanginya dan pihak Maxim harus seperti apa,” kata Refky.

Sementara itu, saat media ini mencoba menelusuri adanya informasi terkait logo yang dipakai oleh Maxim untuk Ponpes Assalafi Al-Afiyyah (Pon-pes Ust Yusuf) pada mapping, ternyata benar adanya terdapat logo atau gambar bangunan yang di tengahnya berbentuk salip, mengisyaratkan itu adalah gambar Gereja. (Red)

Pos terkait