Tulangbawang, BP.id
Dalam upaya kembali mengenalkan dan mengembalikan kejayaan Kota Menggala, Kabupaten Tulangbawang, yang beberapa abad lalu dikenal sebagai kota perdagangan, pendidikan dan pusat perekonomian, Nirwansyah Habib, Anggota DPRD Tulangbawang melakukan peninjauan ke salah satu lokasi bersejarah di Kota Menggala, yakni lokasi Pulau Daging dan Kapal Cina, yang berada tidak jauh dari Sungai Way Tulangbawang.
Dimana, Pulau Daging dan Kapal Cina merupakan situs sejarah yang belum tersentuh perhatian lebih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang. Konon menurut cerita rakyat, lokasi tersebut merupakan tempat dimana saksi sejarah terjadinya peperangan antara penduduk lokal yang telah lebih dahulu menempati Kota Menggala, dengan pendatang dari Cina yang ingin melakukan ekspansi perebutan kekuasaan perdagangan di wilayah Kota Menggala.
“Saya berdiri di langsung di tempat yang bernama Pulau Daging, Pulau Daging ini terletak di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala, lebih kurang lokasi tanah ini 7 sampai 10 hektar,” ujarnya mengawali.
Dalam penjelasannya kepada wartawan, sembari menunjuk dari lokasinya berdiri, bahwa bagian sebelah Ilir itu namanya Kapal Cina, sebuah gundukan tanah tinggi seperti menimbun sebuah kapal berukuran besar.
“Konon katanya antara abad ke15 dan abad ke 16 terjadi peperangan antara Cina dengan Suku Bugis yang berada di Menggala, hal itupun dibenarkan dalam catatan sejarah Bangsa Cina,” terang pria yang akrab disapa Wan Pungguh.
Lanjutnya, peperangan itu langsung dipimpin oleh Tuyut Menak Sengaji pada saat itu. Kemudian pada saat Peperangan itu terjadi antara Cina dan juga Suku Lampung, mereka membuang mayat-mayat orang Cina yang sudah meninggal di lokasi Pulau Daging, makan tempat tersebut dinamakan Pulau Daging.
Di tebing yang tinggi ini walaupun air pasang atau besar yang ada Kabupaten Tulangbawang ini lokasi Pulau Daging tidak digenangi air, mungkin karena sakti-sakti orang-orang dahulu.
“Saya berharap kedepan ini bisa dijadikan lokasi wisata sejarah di Kecamatan Menggala. Kenapa tidak kita minta Pemerintah supaya bisa peduli dengan sejarah yang menyatakan Pulau Daging itu yang ada di Menggala,” sebutnya.
Sementara saat berada di lokasi Kapal Cina, dia menjelaskan, bahwa peperangan pada saat itu terjadi karena, pedagang Cina berdagang ke Menggala Tulangbawang lalu ingin menguasai wilayah.
“Maka terjadi keos kerena mereka akan menguasai, kalau mereka mau jual akan untung besar kalau mereka mau beli mereka mau murah, sehingga pada saat masa itu masyarakat melawan penjajahan Cina,” papar beliau.
“Cina ini datang ke Menggala membawa Kapal. Lalu terjadi peperangan, tapi Cina bisa dilumpuhkan oleh tTyut Menak Sengaji dan Tuyut Menak Nggulung Sakti. Dan cerita ini saya dapatkan dari tokoh-tokoh yang ada di Kampung, mudah mudahan cerita ini tidak bohong dan ini sejarah membuktikan yang ada di Menggala Pulau Daging dan Kapal Cina,” tegasnya.
“Disini sangat angker, sekali kalau 50 atau 60 tahun yang lalu disini tidak bisa sembarang orang masuk karena wilayah ini terisolir dari kampung masyarakat. Kemudian saya berharap nantinya, baik itu pemerintah sekarang ataupun ke depan bisa menjadikan tempat wisata sehingga masyarakat mengingat peperangan dahulu yang dimenangkan Tuyut Menak Sengaji dan Tuyut Menak Nggulung Sakti, yang membela Kabupaten Tulangbawang khususnya Kota Menggala pada saat itu,” tandasnya. (can/ris)