LAMPUNG TIMUR – “Proyek Tak Bertuan” mungkin itu kata yang pantas disematkan pada salah satu kegiatan yang ada di Desa Kibang, Kecamatan Metro Kibang, Lampung Timur. Pasalnya, pihak panitia pelaksana kegiatan/KKM seolah – olah tertutup dan enggan dikonfirmasi awak media. Selain itu, di lokasi pekerjaan tidak ada papan informasi yang menjelaskan secara rinci/detail apa nama kegiatan.
Suwito, salah satu panitia pelaksana/KKM dalam kegiatan desa Kibang Lamtim, menjelaskan kegiatan tersebut serta penyuplai material.
“Proyek Desa Kibang ini untuk pemasangan pipa air ke rumah warga. Harapan kita masuk sekitar 200 KK, tapi tahap pertama 40 KK dulu. Material pipa paralon ada di rumah Pak Darwis. Kalau pipa paralon besar dikirim dari Dinas, dan pipa paralon kecil belanja sendiri. Silahkan kita ngobrol sama Ketua KKM, pak Darwis,” kata Suwito saat ditemui awak media, Selasa (19/10) siang.
Selanjutnya, Suwito bersama tim media menemui Darwis selaku Ketua KKM Desa Kibang Lamtim.
Saat ditemui, Darwis selaku Koordinator KKM Desa Kibang Lamtim, terlihat enggan menemui tim awak media. Justru sedikit berbicara terkait pihak penyuplai pipa paralon tersebut.
“Paralon yang antar mobil, enggak tau saya rombongan itu,” jawabnya.
Kemudian, saat ditanya mengenai berapa jumlah pipa paralon yang telah di distribusikan oleh pihak Dinas. Namun, Darwis justru berkilah tidak mengetahuinya.
“Enggak tau saya berapa jumlahnya, tanda terima ada tapi naroknya kemana, enggak ketemu. Kalau data dari Kabupaten itu enggak berobahlah. Emangnya nyelip disini, adanya ini,” kilahnya.
Pada kesempatan itu, Darwis selaku Koordinator KKM Desa Kibang Lamtim, mengaku jika dahulunya adalah seorang wartawan.
“Saya juga media dulu, sudah panjang perjalanannya. Mulai kerja ini enggak gampang. Ndalah – lah hari ini bisa, walaupun anda sudah datang tak tinggal dulu harus nyelesaikan kerjaan. Saya mau mulai enggak mudah, pas kebetulan tenaga ada, bisa disuruh enggak mudah,” ungkap Darwis.
Melihat dalam kegiatan penggalian tanah menggunakan alat berat/traktor besar. Artinya, kegiatan tersebut tidak memperdayakan masyarakat setempat. Justru, Darwis menuturkan ada tahapan – tahapannya.
“Ini nanti, pemerataan baru masyarakat. Betapa beratnya kalau dari awal masyarakat menggali,” tutur Darwis.
Atas penjelasan Darwis selaku Ketua KKM Desa Kibang Kecamatan Lampung Timur, terkesan bahwa pihak panitia menutup – nutupi nilai anggaran dan tidak memberdayakan masyarakat setempat.
Mengingat, bahwa kegiatan tersebut menggunakan anggaran dari negara dikelola oleh masyarakat dan wajib memperdayakan masyarakat. Diduga Panitia Pelaksana (KKM) sengaja memperkecil biaya anggaran untuk kepentingan kelompok.
(TIM)