Surah Asy-Syura’: Musyawarah Anjuran Al-Qur’an

Artikel

 

Bacaan Lainnya

Surah Asy-Syura’: Musyawarah Anjuran Al-Qur’an

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan Asy-Syura artinya Musyawarah diambil dari ayat ketiga puluh delapn pada surah ini. Nama lainnya, surah Ha Mim, ‘Ain Sin Qaf atau surah ‘Ain Sin Qaf karena rangkaian huruf-huruf itu hanya ditemukan pada surah ini.

Ini merupakan surah keempat puluh dua dalam Al Qur’an terdiri dari 53 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang keenam puluh sembilan jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sesudah surah Al-Kahf dan sebelum surah Ibrahim.

Pada ayat keduapuluh delapan tentang turun hujan berkaitan dengan masa paceklik masyarakat Mekah pada tahun VIII masa kenabian. Surah ini turun hingga tahun IX kenabian berdasarkan ayat ketiga puluh delapan yang turun pada malam Al-‘Aqobah tentang sahabat-sahabat yang menjadi awal lahirnya kelompok Ashar di Madinah.

Tema utama surah ini adalah tantangan pada kaum musyrikin yang meragukan kebenaran Al-Qur’an untuk membuat semacamnya. Lainnya, tema wahyu, keesaan Allah swt serta sifat orang-orang mukmin dan kafir juga ganjaran diakhirat nanti.

Selanjutnya, tentang aqidah seperti surah-surah Makkiyyah yang menitik beratkan pada wahyu dan risalah. Kemudian, persatuan dalam menjalankan agama dasarnya keimanan dan tiang pokonya adalah salat, sedangkan jiwa keseluruhannya adalah keharmonisan hubungan dan musyawarah. Demikian tafsir Al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. Asy-Syura’ (Musyawarah) 42: 38

“Dan orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan mereka dan mereka melaksanakan salat dan urusan mereka adalah musyawarah antara mereka, dan dari sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, mereka nafkahkan.”

Tafsir ayat 38, kenikmatan abadi disiapkan untuk orang-orang yang melaksanakan salat secara berkesinambungan dan sempurna sesuai rukun dan syarat serta khusyu’ kepada Allah swt. Semua urusan terkait masyarakat mereka putuskan dengan musyawarah tanpa otoriter dan memaksakan kehendak. Mereka senatiasa menafkahkan rezeki secara tulus dan berkesinambungan baik nafkah wajib maupun nafkah sunah.

Ayat ini turun pada periode belum terbentuk masyarakat lslam yang memiliki kekuatan politik. Sebelum terbentuknya negara Madinah dibawah pimpinan Rosulullah. Ayat ini turun pada periode Mekah artinya musyawarah adalah anjuran Al-Qur’an dalam segala persoalan yang belum ditemui petunjuk Allah swt.

Yaa Allah, terimalah amalan kami. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait