Pesisir Barat, BP
Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI Tahun 2019, yang dilaksanakan di Lapangan Jukung, Pesisir Barat, pada Rabu (31/7/2019), adalah momentum untuk mengingatkan kembali akan pentingnya keluarga. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat diwakili oleh Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Wilayah dan Sasaran khusus Nerius Auparai,Gubernur Lampung yang diwakili oleh PJ.Farizal Darminto Sekda Provinsi Lampung, Ketua PKK Lampung Riana Sari Arinal, Kepala BKKBN Lampung Uliantina Meiti, Bupati Pesibar Agus Istiqlal, Bupati Lambar, Bupati Lampung Utara, Bupati Waykanan, dan Bupati Pringsewu, Dandim dan Polres Pesibar, serta Forkopimda Pemerintah di lingkungan Pemkab Pesibar.
Sambutan Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo, S.Pog diwakili oleh Direktur Nerius Auparai, mengatakan bahwa program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang disingkat KKBPK di Indonesia, secara kwantitas dan kualitas cukup menggembirakan.
Untuk itu, Lampung berharap peringatan Harganas ini menjadi momentum untuk menyadari akan pentingnya arti sebuah keluarga sebagai wahana peresmian nilai – nilai luhur budaya bangsa serta kekuatan dalam membangun negara dalam rangka ketahanan nasional
“Rata-rata wanita pada usia subur melahirkan (TFR) dari 6,7 pada tahun 1970 Menjadi 2,4 pada tahun 2018 Dan Jumlah anak setiap wanita usia subur 2-3 orang anak,” ujarnya.
Selanjutnya, kualitas penggunaan alat kontrasepsi sudah banyak yang menyukai metode jangka panjang untuk mengatur kelahirannya. Disamping itu, kegiatan ini dalam upaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang terus berkembang di masyarakat, tentunya keberhasilan tersebut berkat komitmen yang kuat para pemangku kepentingan dengan mitra kerja BKKBN,” jelas dia.
”
Maka dari itu setiap pada tanggal 29 Juni telah kita tentukan peringatan sebagai Hari Keluarga Nasional sejak tahun 1993, hal ini kita laksanakan sesuai amanat Keputusan Presiden nomor 39 tahun 2014, pada tanggal 29 Juni yang ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden mengeluarkan Keppres karena pemerintah menyadari pentingnya lembaga keluarga dalam membangun suatu bangsa. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kpribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara.
“Karena setiap keluarga memiliki fungsi, yang disebut 8 fungsi keluarga yaitu fungsi against, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi sosial budaya dan fungsi lingkungan,” paparnya.
Melalui 8 fungsi tersebut, ia berharap setiap keluarga mengetahui, memahami dan melaksanakan, mengingat setiap fungsi merupakan kesatuan yang tak terpisahkan. “Bila diimplementasikan akan tumbuh anak bangsa Indonesia yang memiliki karakter kuat dan kepribadian terpuji dalam sistuasi dan kondisi,” kata dia.
Oleh karena itu, dalam peringatan Harganas 2019 ini, pemerintah mengharapkan peringatan Hari Keluarga Nasional tanggal 29 Juni, sebagaimana diamanahkan dalam Keppres no 39 tahun 2014 tersebut agar hari keluarga lebih membumi secara bertahab, lebih dirasakan nuansa cinta, kasih dan sayang antar anggota keluarga sehingga makna hari keluarga benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Masih kata dia, saat ini perubahan lingkungan strategis terjadi dengan cepat, dimana suatu hal yang dipandang baik bagi kehidupan keluarga, belum tentu saat ini dapat diterima, terlebih dengan gaya hidup yang semakin modern dan kesibukan orang tua yang semakin meningkat, akan berdampak pada tatanan kehidupan keluarga, seperti pada waktu berkumpul dengan keluarga secara kualitas mulai terasa terabaikan, dan terjadi kesenjangan komunikasi antara orang tua dan anak terbatasnya waktu, dan keluarga sering tidak tanggap atau tidak peduli pada kejadian di lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya, kehadiran Revolusi industri 4.0 turut memberikan dampak pada perubahan lingkungan strategis yang mempengaruhi peran keluarga, masyarakat dan dunia pendidikan dalam menumbuhkan karakter bangsa era industri 4.0 memiliki potensi luar biasa dalam kehidupan manusia mulai dari urusan pribadi hingga bangsa. Revolusi modern ini menjadi harapan sekaligus tantangan keluarga Indonesia. Dalam era ini keluarga dituntut untuk beradaptasi dengan Kemajuan teknologi informasi yang berkembang dan mempengaruhi anggota secara struktural maupun kultural.
Disamping itu, peringatan Harganas ke XXVI tahun ini mengambil Tema “Cinta Keluarga, Hari Kita Semua”dan slogan”Cinta Keluarga Cinta Terencana”. dengan tema tersebut, Harganas diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum dan pemacu bagi keluarga Indonesia untuk terus menerus berupaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan agar dapat menghasilkan generasi berkualitas,” terangnya.
Ia menambahkan, peringatan Harganas tahun ini masih sama dengan sebelumnya karena mengedepankan keikutsertaan keluarga dan mencerminkan penerapan yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga peduli dan keluarga berbagi.
Salah satu kegiatan yang digalakan dalam momentum Harganas XXVI tahun 2019 adalah Gerakan Kembali ke Meja Makan dan Gerakan Tidak Melihat Media Sosial dan TV pada Jam 6 sore sampai jam 9 malam diinfokan pada anggota keluarga secara bersama-sama melakukan aktifitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan.
“Belajar atau berdiskusi antar anggota keluarga diharapkan dapat mendekati dan meningkatkan Kembali interaksi antara anggota keluarga yang akan mewujudkan terciptanya ketahanan keluarga kedua gerakan tersebut sudah dilakukan di Kota Padang yang lalu dan pada tahun 2020 Sumatera Barat akan menjadi Tuan Rumah Harganas ke XXVII mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Pj.Sekda Provinsi Fahrizal Darminto mengatakan, Pemprov Lampung berkomitmen terus mengurangi jumlah penduduk miskin dan mewujudkan pembangunan daerah berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi apabila tidak diimbangi dengan pengendalian penduduk, maka keberhasilan itu akan sia – sia saja. Sehingga tidak diragukan lagi, jika program KB adalah salah satu program pembangunan yang harus menjadi perhatian serius, guna tercapainya pengendalian penduduk dan terwujudnya keluarga sejahtera. (arta)