LAMPUNG SELATAN BP — Pemerintah Provinsi Lampung melakukan survei pendahuluan prototype Smart Village Provinsi Lampung Tahun 2020 di Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan.
Survei dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) di desa tersebut Kamis (2/7/2020).
Desa Cintamulya merupakan salah satu dari 30 desa di 13 Kabupaten di Provinsi Lampung yang ditetapkan sebagai Desa Smart Village tahun 2020
Menurut Wagub Nunik, Pemprov akan mendorong Smart Village menjadi desa mandiri.
“Dengan smart village kita mendorong dan mendampingi warga desa untuk memberdayakan desanya sehingga menjadi desa mandiri. Memaksimalkan fungsi desanya untuk memajukan dan mensejahterakan warga desa,” ujar Wagub Nunik.
Smart Village juga merupakan bagian dari 33 janji kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mewujudkan visi Rakyat Lampung Berjaya.
Nunik menyebutkan semua masyarakat dan perangkat desa untuk bersama-sama mengembangkan potensi-potensi yang ada didesa.
“Desa mempunyai potensi dan keunikan masing-masing, tidak ada desa yang tidak mempunyai potensi. Tidak ada alasan wisata desa itu tidak bisa,” katanya.
Nunik meminta untuk melakukan pemetaan potensi yang ada didesa, yang kemudian seluruh elemen bisa berkolaborasi bersama untuk mengolah potensi yang ada.
“Contoh dengan benar-benar melakukan pemetaan seluruh Kartu Keluarga mempunyai apa saja potensinya. Itu baru dari sumber daya manusianya, belum dari sumber daya alamnya. Dari pemetaan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya termasuk hal lainnya yang ada didesa kemudian diramu,” ujarnya.
Nunik juga mendorong untuk melakukan jaringan dan menggerakan anak-anak muda yang ada didesanya untuk melakukan inovasi.
“Menggerakkan anak-anak muda membangun jejaring. Anak mudanya tidak semua harus pergi ke kota, tetapi bisa mendapatkan pendapatan dengan bekerja menggerakkan desanya, ini yang kita dorong,” katanya.
Nunik berharap ke depannya, desa yang ada di Provinsi Lampung bisa bergerak secara mandiri dan bisa membangun desanya sendiri.
“Semua kita dorong untuk bersama-sama bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada didesa. Smart Village soal bagaimana semua yang ada didesa memetakan dan mengolah potensi yang ada,” ujarnya. (*).