Lampung Selatan, BP
Proyek Peningkatan dan pembangunan jalan di lingkungan wilayah barat Dusun I Desa Mulyosari, Kecamatan Tanjung Sari menuai keluhan dari masyarakat setempat.
Pasalnya, kwalitas pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 492. 916. 920,78 yang dilaksanakan oleh CV. Tuah Drajat sebagai pelaksana itu diklaim oleh warga tak sesuai dengan Spesifikasi.
Saat ini, peningkatan jalan sepanjang 484 meter dan lebar tiga meter (sesuai RAB) tersebut baru dalam tahap Lapisan penetrasi (Lapen). Sementara peningkatan Hotmix belum terealisasi namun diatas hamparan Lapen terlihat banyak di tumbuhi rerumputan. Hal itu dikarenakan sangat tipisnya Aspal yang digunakan dan tidak meratanya saat penyiraman cairan Aspal.
Parahnya lagi, setelah diukur oleh awak Media, ternyata volume panjang dan lebar proyek peningkatan jalan itu tidak sesuai dengan RAB, panjangnya hanya 413 meter dan lebarnya ada beberapa titik hanya 280 centimeter, ada yang hanya 290 centimeter ada juga yang 300 centimeter. Hingga diduga ada unsur kesengajaan oleh pihak rekanan CV. Tuah Drajat untuk meraup keuntungan dengan tidak mengindahkan kualitas pekerjaan.
Masyarakat sekitar, Soleh, menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap hasil pekerjaan CV. Tuah Drajat sebagai penyedia jasa peningkatan jalan lingkungan di wilayah itu, yang menurutnya, pekerjaan Lapen nya amburadul
“Saya sebagai Masyarakat terutama tempat tinggal saya berada dilokasi pekerjaan ini, sangat kecewa kalau begini hasilnya, ini uang rakyat yang dikembalikan kepada rakyat. Menurut saya pekerjaan seperti ini jelas nggak sesuai. Sangking tipisnya aspal dan nyiramnya gak rata, sampai bisa ditumbuhi rumput,” Ucapnya kepada Bongkar Post di Desa Mulyosari, Senin (7/12).
Soleh meyakini, jalan lingkungan itu tak akan bertahan lama. Dirinya juga mengklaim, dasaran Lapen yang digunakan dalam peningkatan jalan lingkungan tersebut begitu tipis, setelah di ukur ketebalannya tidak rata, ada yang tebalnya 2 cm, 2,5 dan 3 cm.
“Saya sebagai warga yang tempat tinggalnya sekitar proyek jalan ini, mempunyai hak untuk menanyakan tentang kualitas pekerjaan. Kalau pribadi, sangat bersyukur jalan ini bisa dibangun. Saya nggak minta jalan ini bagus-bagus banget, tapi nggak juga jelek banget. Coba liat sendiri ini kira-kira kualitasnya sesuai standar apa nggak,” Cetusnya.
Masih kata Soleh, hasil pekerjaan yang tak sesuainya dengan kualitas pada peningkatan jalan itu, ini dilakukan demi meraup keuntungan yang besar oleh pihak kontraktor.
“Maksud saya, kalau mau mencari untung itu tidak seperti ini caranya, dikerjakan dengan betul juga pasti masih dapat untung. Ini aspalnya saja cuma dibagian pinggir, panjang, lebar dan ketebalanya juga tidak sesuai RAB” Kata dia sembari menunjukkan Lapen yang amat tipis hingga terlihat batu Onderlagh badan jalan sebelumnya.
Sementara, Pengawas Pembangunan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) UPT Kecamatan Tanjung Bintang, Toni saat dihubungi melalui seluler menjelaskan, proyek peningkatan jalan lingkungan itu memiliki volume panjang 484 meter, lebar 3 meter dan ketebalan 3 hingga 5 centimeter.
“Iya baru Lapen tapi pekerjaanya belum dimulai lagi. RAB nya panjang 484 meter, lebarnya tiga meter, ketebalan tiga hingga lima centimeter,” Jelasnya.
Menurutnya, tipisnya Lapen itu disebabkan oleh onderlagh yang bergelombang, untuk itu ketebalan Lapen nya harus menyesuaikan.
“Kalau menurut dari pengawasan saya itu sudah sesuai dengan spesifikasi, kalau memang panjangnya itu betul 413 meter dan Lebar hanya 280 dan 290 Centimeter, itu coba akan kami ukur lagi, kalau sampai badan jalan Lapenya sudah ditumbuhi rumput, itu saya tidak tau, karena sudah lama saya tidak ke situ (lokasi.red),” Tutupnya. (firdaus)