Bandar Lampung, BP.id
Pasca Musyawarah Daerah Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Musda IWAPI) VI, Provinsi Lampung, pada 12 Maret 2020 lalu, Ketua terpilih, DR. Ir. Armalia Reny, MM beserta Tim Formatur tengah menggodok sejumlah nama yang akan menjadi pengurus IWAPI Lampung periode 2020-2025.
Dikatakan Ketua Terpilih, DR. Ir. Armalia Reny, MM, IWAPI dibentuk sebagai sarana bagi wanita pengusaha yang ingin menjadi pengusaha mandiri untuk memajukan dan mengembangkan usahanya.
“IWAPI menjembatani wanita pengusaha dengan pasar (market) dan pihak debitur yang siap membantu usaha wanita Indonesia dari sisi finansial,” ujar istri dari Dr. Andi Surya, Ketua Yayasan UMITRA Indonesia.
Dijelaskan olehnya, IWAPI sebagai organisasi nirlaba beranggotakan kurang lebih 30.000 wanita pengusaha di seluruh Indonesia, memiliki keanggotaan yang beragam di 32 provinsi, dimana mayoritas anggota IWAPI adalah para pengusaha kecil 85 persen, pengusaha menengah 12 persen dan sisanya pengusaha besar 3 persen.
“Ini memperjelas peran IWAPI sebagai mitra strategis dalam membuka peluang dan kesempatan usaha dan menyuarakan kepentingan wanita pengusaha Indonesia,” kata dia, melalui rilisnya kepada Bongkarpost.id.
Sejak didirikan pada 10 Februari 1975, paparnya, IWAPI telah banyak membantu wanita pengusaha mengembangkan kemampuan usahanya melalui pelatihan keterampilan manajemen dan perbaikan akses terhadap masalah finansial, teknologi serta jaringan bisnis.
Sementara, dari sisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai entitas perekonomian yang terus tumbuh dan berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, utamanya dalam menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan inovasi usaha baru bagi peningkatan penghasilan rumah tangga, maka IWAPI ikut serta berupaya menyuarakan dan mempromosikan kepentingan Usaha Kecil Menengah pada berbagai kelompok usaha wanita baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota melalui kerjasama dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Tak hanya itu, IWAPI juga berfungsi sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi untuk perempuan pengusaha Indonesia dengan pihak pemerintah maupun pihak swasta mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian dan jasa. Dalam arti yang mencakup seluruh kegiatan ekonomi dalam rangka membentuk iklim usaha yang bersih, transparan dan profesional serta mewujudkan sinergi seluruh potensi ekonomi nasional,” bebernya.
Ia pun mengungkap, bahwa IWAPI Lampung memperjuangkan anggotanya dengan berbagai cara, diantaranya advokasi, pelatihan, dan membangun jejaring usaha (networking).
“IWAPI Lampung menyadari besarnya tantangan yang dihadapi UMKM, khususnya perempuan pengusaha di Lampung dalam iklim usaha yang cenderung melemah saat ini, akibat kondisi ekonomi global yang melemah telah berdampak pada ekspor berbagai komoditi unggulan Provinsi Lampung yang menunjukan tren penurunan, seperti komoditi kopi, lada, coklat dan sebagainya,” terangnya.
“Hal ini juga berpengaruh terhadap tingkat penghasilan mayoritas penduduk di Lampung yang dikenal sebagai penghasil komoditi unggulan dari sektor pertanian dan perkebunan. Masyarakat dengan penghasilan yang melemah cenderung mengurangi belanja rumah tangganya, hal ini dirasakan dengan menurunnya omzet penjualan berbagai produk yang
dihasilkan masyarakat, termasuk anggota IWAPI Provinsi Lampung,” tambahnya menerangkan.
Selain tantangan diatas, sambung dia, IWAPI Lampung juga menyadari kelemahan di lingkungan UMKM di hampir seluruh wilayah di Provinsi Lampung. Diantaranya, manajemen UMKM sangat terbatas, penguasaan teknologi rendah, aset produksi rendah, SDM kurang, akses permodalan rendah, akses pasar rendah dan usia produk UMKM yang relatif pendek.
“Maka melihat kondisi ini, IWAPI Provinsi Lampung berupaya dan terus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan dan memberdayakan UMKM menjadi lebih maju dan mampu bersaing dalam menjalankan usahanya melalui kegiatan pelatihan, pembinaan manajemen, seminar, partisipasi dalam pameran, expo, dan bazar, yang memberikan dampak kemajuan dan peningkatan kesejahteraan para pelaku usaha,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, kesadaran akan besarnya tantangan globalisasi, dan kelemahan UMKM di satu sisi, serta spirit memperjuangkan UMKM di sisi lain, menjadikan IWAPI Lampung termotivasi untuk terus bergerak dalam semangat mengubah tantangan dan kelemahan menjadi peluang dan kekuatan.
“IWAPI Lampung akan melalukan inovasi yang terus menerus, memperbaiki kondisi internal usaha setiap anggota, dan memantapkan peran IWAPI sebagai entitas organisasi wanita pengusaha di Lampung khususnya, dan Indonesia umumnya,” pungkas Reny optimis. (tika)