Loekman Tinjau Jembatan Simpang Agung Penghubung Dua Kampung

Lampung Tengah, BP
Akhirnya, jembatan di Dusun IV Sidowayah, Kampung Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, rampung dibangun dan dilebarkan. Peresmian jembatan itu pun dilakukan langsung oleh Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, Sabtu (28/9/2019) malam.

Menurut cerita warga sekitar, jembatan itu sudah lama didambakan keberadaannya. Soalnya, akses ini merupakan sarana distribusi hasil pertanian yang menjadi mayoritas profesi penduduk setempat. Pun menjadi akses penghubung dua kecamatan, yakni Seputih Agung dengan Gunung Sugih.

Bacaan Lainnya

Drs. Mardiono, perwakilan masyarakat setempat mengatakan, sebelumnya banyak calon bupati ataupun calon anggota legislatif yang berjanji akan membangun jembatan itu jika menang kontestasi. Meski demikian, hal itu hanya isapan jempol belaka.

“Kami warga disini menghaturkan terimakasih kepada Bapak Bupati. Berkat program gotongroyong yang bapak gelorakan, jembatan ini telah berhasil dibangun,” jelasnya.

Senada, Camat Seputih Agung Candra Sukma menuturkan, realisasi pembangunan pelebaran badan jembatan di dusun itu, merupakan perwujudan kebersamaan melalui implementasi program gotongroyong.

“Warga di Seputih Agung ini yakin, dengan program kerja gotongroyong yang digemakan Pak Bupati, daerah ini akan semakin cepat berkembang. Pak Bupati Loekman memang tidak suka berjanji, tapi langsung memberikan bukti,” jelas Candra Sukma.

Terpisah, Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto mengungkapkan, program gotong royong adalah cara untuk merealisasikan pembangunan tanpa bergantung pada anggaran dari pemerintah daerah.

“Saya maklum apabila warga terharu. Sebab, jembatan ini merupakan akses penting bagi warga disini yang mayoritas merupakan petani,” jelasnya.

Dengan dilebarkannya badan jembatan di dusun setempat, diharapkan fasilitas umum itu dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan mampu menjadi sarana penunjang peningkatan perekonomian warga.

“Alhamdulilah, dengan dilebarkannya badan jembatan ini, semuanya jadi mudah dan cepat. Dan tidak ada lagi cerita pilu soal jatuhnya korban. Meski demikian, dengan baiknya kondisi infrastruktur ini, warga juga harus saling menjaga kondisi keamanan kampung. Jangan pernah berhenti untuk bergotongroyong,” ulas Loekman. (reg)

Pos terkait