Lampung Selatan, (Bongkarpost)- Penerima bantuan BPNT (Bantuan Pemerintah Non Tunai) di Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan pada penyaluran hari Sabtu (11/4/2020) yang lalu mengeluh. Pasalnya, bantuan komoditi sembako jenis ayam kwalitas dan bobot timbanganya dinilai tidak sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Temuan media ini dilapangan, sembako jenis ayam yang diterima oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat) bobotnya berpariasi, ada yang 4, 5 hingga 6 Ons dan tidak mencapai 1 kg. Kwalitas ayam pun belum layak untuk dikosumsi, dikarenakan usia ayam Boiller baru sekitar 15 hari.
Jarni, pengurus E-warung Desa Karang Raja, Kecamatan setempat saat ditemui dikediamanya Senin (13/4) mengatakan, distribusi bahan sembako BPNT dikirim ke rumahnya pada malam hari, saat itu juga sembako BPNT di bagikan kepada KPM karna sembako jenis ayam yang usianya baru sekitar 15 hari rawan kematian.
“Ayamnya masih sangat kecil, bulunyanya blm tumbuh semua, ini saja ada beberapa ekor yang mati,” kata Jarni.
Jarni menambahkan, semua pengurus E-warung di Kecamatan Merbau Mataram, pada hari Minggu (12/4) dikumpulkan di kediaman pengurus E-warung Desa Tanjung Baru yang juga dihadiri korcam PKH Maya dan Suplayer ayam.
“Yang intinya untuk membahas tentang masalah sembako ayam yang berat timbanganya tidak mencapai 1 kg, Kemudian diputuskan pihak suplayer ayam siap menambah kekurangan timbangan, dengan cara ditambah 4 butir telur ayam, dan pihak suplayer ayam pun sudah membuat perjanjian dengan E-warung yang diwakili oleh pengurus E-warung Desa Tanjung Baru,” terangnya.
“Tapi 4 butir telur itu hingga hari ini belum direalisasikan ke desa,” cetusnya.
Sementara itu, Korcam PKH Kecamatan Merbau Mataram, Maya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp nya, menhatakan tidak bisa bertemu untuk klarifikasi dengan alasan Lockdwon. Padahal pada hari Minggu yang Maya terlihat kumpul di kediaman pengurus E-warung Tanjung Baru.
Saat itu tidak ada bahasa Lockdwon bagi Maya, bahkan Maya tampak tak memakai masker.
“Komfir ke Timkor Kecamatan aja, Lockdwon,” kata dia.
Dikatakan oleh Maya, kapasitas dirinya di BPNT hanya sebatas membantu dan memastikan KPM mendapat bantuan.
“Sudah ada Timkor Kecamatan yang menangani BPNT, pak Camat langsung yang menanganinya,” elaknya.
Camat Merbau Mataram Heri Purnomo.SKM, saat dikomfirmasi menjelaskan, masalah komoditi sembako ayam itu sudah ditangani oleh Manager Suplayer CV. Dwi Karya. Semua sudah diselesaikan kemarin Minggu (12/4). Suplayer sudah buat perjanjian dengan pengurus E-warung.
“Bobot timbangan ayam yang kurang sudah diganti dengan telur dan yang menangani masalah BPNT itu bukan, Timkor Kecamatan tapi ditangani langsung oleh Manager Suplayer CV. Dwi Karya,” jelasnya. (Firdaus/Red)