Petani Singkong Kecewa atas Penyaluran KUR dari PT BNI, tbk

Bongkar Post

 

Bacaan Lainnya

Tulang bawang-Bpost

Petani Singkong di Kampung Kekatung Kecamatan Dente Teladas Kecewa atas penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR ke sektor pertanian unggulan oleh

PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK (BNI) tahun 2022.

 

Dimana kita ketahui KUR pertanian (Kredit Usaha Rakyat Bidang Pertanian) adalah skema pembiayaan/kredit tanpa adanya agunan bagi para petani yang usahanya dinilai layak.

 

Pemerintah mengeluarkan KUR pertanian untuk memberikan pinjaman kepada para petani dengan suku bunga yang rendah menjadi keunggulan pertama dari program KUR ini. di tahun 2022, bunga yang ditetapkan pada kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian yaitu sebesar 6%. dengan pinjaman sebesar Rp 14000.000 rupiah perorang.

 

Menurut salah seorang Petani yang enggan di sebutkan namanya di Kampung Kekatung mengatakan pihaknya meras kecewa atas penyaluran pinjaman KUR pertanian PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK (BBNI) pasalnya dari Rp 14 000.000 yang di terimanya hanya Rp 66.00.000 rupiah saja.

 

Sementara dalam usulan pinjaman nasabah menadatangani kontrak pinjaman sebesar Rp 14.000.000 rupiah sementara sisanya di bagi kepada petani lainya dengan dalih lahan pertanian yang di survei pihak Bank BNI tidak sesuai usulan pinjaman.

 

“seharusnya pinjaman saya Rp.14 000.000 namun faktanya saya hanya menerima Rp 6600.000 rupiah , dengan rincian 14000.000 di bagi dua dengan rekan petani lainya , jadi Rp. 7000.000 kemudian di potong administrasi Rp 400.000 , sehingga saya menerima Rp 6600.000 rupiah.dan harus mengembalikan utuh sesuai dengan kontrak berikut bunga 6%.,”terangnya

 

Sementara itu Roni ketua Gapoktan Kampung Kekatung saat di konfirmasi terkait penyaluran kredit KUR BNI tahun 2022, pihaknya tidak ikut serta dalam penyaluran ke para nasabah yang notabene petani di bawah naungan Gapoktan Kampung Kekatung.

 

“Untuk total nasabah yang dapat pinjaman KUR Kurang lebih 40 nasabah dimana pencairan dan penyaluran kredit KUR tersebut melalui CA agen BNI yang status Kepala Kampung saat itu Hi Heriyanto February 2022 lalu.,”terangnya

 

Lebih lanjut, Roni menambah, pencarian pinjaman KUR pertanian tersebut masuk ke rekening masing-masing, sesuai dengan namanya yang mengusulkannya, kemudian yang survei ke petani langsung pihak Bank BNI guna memastikan layak atau tidak mendapatkan kucuran dana kredit KUR pertanian.,”bebernya

 

Menurut Roni ketua Gapoktan Kampung Kekatung, dirinya secara pribadi menerima pinjaman sebesar Rp 14.000.000 sesuai dengan kebutuhan lahan pertaniannya, dan untuk nasabah lain yang hanya menerima Rp 7000.000 dirinya tidak tau menahu semua kebijakan tersebut pihak CA agen BNI, yang saat ini menjabat kepala Kampung Kekatung.

 

“Seharusnya pinjaman KUR pertanian tersebut sesuai dengan usulan pinjaman,kan sudah tertera Rp 14.000.000 , artinya petani meminjam guna kebutuhan lahan 2 hektar yang sudah di survei dan di perivikasi pihak Bank BNI, terkait ada pihak yang merasa keberatan dana pinjaman yang di terima tidak sesuai dengan kontrak pinjaman yang telah di sepakati antara nasabah dengan pihak BNI, ya wajar -wajar aja.,”terangnya.

 

Di tempat terpisah CA agen BNI sekaligus Kepala Kampung Kekatung Hi Heriyanto saat di Konfirmasi adanya keluhan nasabah KUR pertanian BNI , pihaknya berkilah bahwa segala sesuatunya sudah melalui prosedur dengan benar meskipun secara praktek ada pihak yang di rugikan melalui program KUR pertanian tersebut.

 

“Dalam hal ini saya selaku CA agen BNI mengucurkan dana pinjaman sesuai dengan proposal pemohon pinjaman berdasarkan hasil survei pihak Bank BNI, kemudian pengembaliannya setelah panen singkong kurang lebihnya 12 bulan.,” terangnya

 

Ketika di singgung, nasabah yang pinjaman Rp14.000.000 kemudian diterima hanya Rp 7000.000 , kemudian di potong lagi 400.000 oleh pihak panitia menurutnya itu sudah ada kesepakatan .

 

“Bila hal tersebut sebenarnya sudah ada kesepakatan antara pihak nasabah dan pihak CA agen BNI, sebelum dana tersebut di cairkan, artinya sudah sesuai dengan prosedur .,”terangnya

 

Hi Heriyanto juga membenarkan saat ini ada kurang lebih 20 nasabah yang belum menyelesaikan pinjaman KUR pertanian BNI, meskipun sudah jatuh tempo. ” Ada kurang lebih 20 nasabah yang belum menyelesaikan pinjamannya meskipun sudah jatuh tempo .,” tutupnya. (ris)

 

 

Pos terkait