Bandar Lampung, BP
Lagi lagi kader militan Partai Demokrat Lampung memutuskan mundur dari partai berlambang mercy ini. Ika Insan Kamil, SP, SH, Ketua Bappilu Partai Demokrat Lampung Utara, memilih mundur dari aktivitas politiknya. Hal itu diketahui dari surat pernyataan yang ditandatanganinya pada tanggal 12 Februari 2023, yang bermaterai.
Saat dikonfirmasi, Ika mengaku sudah capek berpolitik. Meski ia telah tiga periode berjuang bersama Demokrat.
“Saya ingin independen, saya sudah capek berpartai, saya sudah capek berjuang bersama partai, saya ingin damai, dan saya tidak juga mencalonkan legislatif,” ungkap Ika, kepada Bongkarpost.co.id, pada Sabtu (12/2/2023).
Ia berkilah, bahwa alasan utamanya adalah faktor domisili di Bandar Lampung, sehingga dirinya tidak bisa aktif berpartai.
“Saya tidak bisa aktif karena domisili saya di Bandar Lampung,” kata Ika yang tinggal di Perumahan Green Hill Village, Bandar Lampung.
Ia pun menuturkan bahwa dirinya sempat vakum dari PD Lampura. Namun pasca muscab di Balai Krakatau dia ikut berjuang menjadikan Wansori sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Lampura.
“Alhamdulillah tercapai, sehingga saya diminta bergabung lagi dan diminta menjadi Ketua Bappilu,” ujarnya.
Namun setelah berproses, pria yang mengaku sempat “berdarah darah” berjuang bersama Partai Demokrat ini, harus mengambil sikap mengundurkan diri sebagai Anggota partai dan Ketua Bappilu DPC Partai Demokrat Lampung Utara.
“Jarak domisili saya di Bandar Lampung yang menyebabkan saya tidak bisa aktif berpartai. Dan hal itu tidak baik untuk keutuhan partai,” tandas pria yang sempat ikut pencalegan.
“Sehingga dengan berat hati saya mengambil sikap mengundurkan diri, biar partai berjalan dengan baik tanpa harus ada saya,” imbuh pria yang aktif di MPC Pemuda Pancasila Kota Bandar Lampung.
Namun, di akhir konfirmasi via ponsel, ia pun mengakui ada hal yang tidak bisa ia ungkapkan.
“Saya pikir bukan masalah ideologi, sepaham atau tidak sepaham, dan tidak menutup kemungkinan juga saya akan bergabung ke partai lain, namun ada hal yang harus membuat saya mengundurkan diri dari Partai Demokrat yang tidak bisa saya ungkapkan disini,” pungkas Ika. (tk)