Kapolres diberikan gelar Suntan Perwira Negara oleh MPAL Pesawaran, ini alasannya!

Kapolres diberikan gelar Suntan Perwira Negara oleh MPAL Pesawaran, ini alasannya!

 

Bacaan Lainnya

Pesawaran BP – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mendapatkan gelar Suntan Perwira Negara dari Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) kabupaten setempat.

 

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua MPAL Pesawaran Farifki Zulkarnayen Arif dengan gelar Suntan Junjungan Makhga saat diwawancarai awak media, Sabtu (18/02/23).

 

Farifki mengatakan, pemberian gelar atau adok tersebut diberikan atas dasar persetujuan dari para Pitu Tiyuh Marga Way Semah yang ada di Desa Negeri Sakti dan Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

 

“Jadi Kapolres Pesawaran tersebut di angkon muakhi (di angkat saudara) oleh para Pitu Tiyuh Marga Way Semah atau para tetua adat Lampung yang ada di Desa Negeri Sakti dan Bernung,” ujarnya.

 

Menurutnya, dalam hal ini MPAL Pesawaran hanya sekadar mengetahui akan pemberian gelar atau adok tersebut.

 

“Jadi pemberian itu dilakukan oleh bapak Erland Syofandi dengan gelar Suntan Penatih dari Pitu Tiyuh Marga Way Semah tadi, sedangkan kami (MPAL Pesawaran) hanya sekadar menyaksikan dan meresmikan nya,” kata dia.

 

Diketahui, sepanjang sejarah Kapolres yang bertugas di Kabupaten Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo merupakan sosok yang pertama kali mendapat gelar adat tersebut.

 

“Pemberian gelar Suntan Perwira Negara tersebut berdasarkan pekerjaan dia, karena dia Kapolres berarti Perwira, dan gelar itu pun dapat di gunakan di seluruh kegiatan adat di Lampung serta secara permanen menempel di dalam tubuh beliau sampai hayat dikandung badan,” katanya.

 

Oleh sebab itu, Pria bergelar Suntan Junjungan Makhga tersebut berharap, usai menerima gelar Suntan Perwira Negara, Kapolres Pesawaran dapat menjunjung tinggi adat Lampung sebagaimana tertanam dalam dirinya saat ini.

 

Sementara itu, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengungkapkan, pemberian gelar atau adok tersebut merupakan sebuah kehormatan sekaligus bentuk kolaborasi antara Kepolisian dan Tokoh Adat Lampung di Bumi Andan Jejama.

 

“Menurut saya ini merupakan sebuah kehormatan dan juga hal ini menjadi sebuah pelajaran bahwa kita harus dapat menjunjung tinggi adat dan adab, meskipun kita telah hidup di dunia yang serba moderen seperti saat ini,” ungkap Kapolres. (Akbar/Imron)

Pos terkait