Kampung Kibang Pacing Jadi Perhatian Khusus Pemkab Tuba

Tulangbawang, (Bongkarpost)- Sebagai wilayah yang banyak menerima Orang Dalam Pemantauan (ODP), akibat dari banyaknya masyarakat yang baru saja pulang dari merantau, membuat Kampung Kibang Pacing, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulangbawang harus menjadi perhatian serius Pemerintah.

Pasalnya, dalam kurun waktu satu minggu kebelakang, ada sekitar 10 sampai 20 orang disetiap harinya yang pulang Kampung ke Kampung Kibang Pacing, bahkan hingga saat ini telah terdata sebanyak 105 orang ODP oleh Pemerintah Kampung setempat, yang datanya telah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Tulangbawang melalui Puskesmas.

Bacaan Lainnya

“Disini dalam 1 hari bisa sampai 20 orang yang pulang Kampung, total masyarakat yang merantau keluar Daerah sekitar 300 orang lebih, dan sisa dari 105 orang yang belum pulang Kampung ini, karena mereka masih menunggu upah bayaran, sebab mereka kebanyakan bekerja sebagai buruh, tokek (pengusaha) atau tuan tanah, di pengeboran minyak, seperti di Palembang Jambi dan Medan,” jelas Kepala Kampung Kibang Pacing, Inci Fachruriza, Senin (6/4/2020).

Sementara masyarakat yang pulang Kampung dari luar Negeri, ada sebanyak 1 orang dan berasal dari Taiwan, akan tetapi tapi sudah lewat masa karantina mandiri selama 14 hari, lalu dinyatakan oleh Bidan Desa sehat, kemudian dari Pulau Jawa, ada 1 orang dari Karawang, merupakan seorang pelajar.

Dengan mempertimbangan hal itu, maka Kepala Kampung Inci Fachruriza mengambil inisiatif agar menenangkan masyarakat, dengan melakukan penyemprotan di pintu masuk, fasilitas umum, sekolah, masjid, posyandu, jalan dan dilakukan seminggu sekali.

Kemudian Ambulance Kampung bekeliling mengunjungi rumah ODP, untuk pemantauan, pengecekan dan memberikan himbauan sosialisasi, agar untuk dapat mengisolasi diri selama 14 hari, setibanya di Kampung Kibang Pacing.

“Meski sebenarnya, masyarakat kita yang bekerja di pengeboran minyak, bekerjanya di hutan, tapi kita perlu waspada, sebab yang kita khawatirkan mereka singgah di SPBU, rumah makan, dan tempat-tempat persinggahan lainnya,” jelasnya.

“Alhamdulillah juga berkat dukungan dari pihak Puskesmas Lebuh Dalem, Bidan Desa, Bidan Senior, Mantri Kesehatan, Kader-kader Kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Tim relawan bersama masyarakat, berperan aktif tim, dalam penanggulangan wabah Corona Virus Disarse (Covid-19), atas kesadaran masyarakat akan kesehatan, dan kepedulian sadar diri para ODP,” sebutnya.

Akan tetapi, pihaknya berharap terhadap Pemerintah, adanya perhatian dan tindakan lanjut kepada ODP, mengenai laporan ODP, sebab sampai saat sekarang ini belum ada, meski kerjasama dengan Puskesmas sudah dilakukan, dalam hal sekedar pendataan dan memberikan pengobatan kepada uang sakit, sesuai dengan instruksi Pemerintah saat ini.

“Sejauh ini, masyarakat kita minta untuk tenang, karena ada Tim relawan dan kesehatan yang telah bekerja, kita sebarkan berita baiknya, supaya tidak ada kesenjangan sosial antara masyarakat, sebab terjadi kekhawatiran ditengah masyarakat, sesama masyarakat ribut, disebabkan adanya yang hampir saja tidak mau karantina mandiri, ribut karena nggak ikut aturan, anak tetangga yang orang tuanya bermain diperkarang rumah orang lain sudah diusir, dan akhirnya ribut, akibat takut akan virus corona,” paparnya.

“Sebab meski hingga saat ini tidak ada yang sakit parah, hanya sesak nafas, ternyata dia cuma kecetit, dan masyarakat Kampung sudah geger, takut virus corona, ada juga yang pulang dari kerja, kakinya kebakar, lalu nggak pernah keluar rumah, sudah dikhawatirkan terkena virus corona, padahal bukan,” imbuhnya.

Jadi di Kampung Kibang Pacing ini, sambungnya lagi, menjaga masyarakat untuk tetap tenang adalah hal yang sangat sulit, agar tidak terjadi kerusuhan, akibat saling ketakutan, untuk itu pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, dan meminta karantina mandiri kepada ODP yang baru saja tiba.

“Semoga tidak ada yang ribut karena nggak ikut aturan karantina mandiri di rumah selama 14 hari, dan kepada masyarakat yang ingin pulang Kampung, kita minta untuk bisa laporan 2 sampai 3 hari sebelum pulang Kampung, sehingga keluarga bisa menyiapkan tempat karantina mandiri di rumah masing-masing,” tandasnya. (Can/ris)

Pos terkait