Lampung Timur, BP.id
Pemerintah Desa Negarasaka, di Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur terus berupaya untuk memberikan rasa aman, nyaman dan peningkatan kesejahteraan warganya. Negarasaka hendak mengubah imej menjadi Desa Yang Aman, Sejahtera dan Bersahabat.
Jauhari, selaku Kepala Desa Negarasaka berkomitmen untuk merealisasikannya. Salah satunya, adalah dengan intens melakukan pertemuan dengan Kapolres Lampung Timur, Kasat Intel, Kasat Narkoba, Kasatlantas. Serta, orang nomor satu di Kabupaten Lampung Timut, Bapak Bupati Zaiful Bokhari.
“Saya ingin memajukan Desa Negarasaka, dan Kecamatan Jabung, agar masyarakatnya bisa hidup aman, tenang, sejahtera, dan sebagai tempat beramal ibadah, jauh dari kesan kriminal,” jelas Jauhari, kepada Bongkarpost.id.
Dikatakan, adanya ketidakseimbangan antara pembangunan di kota dan di desa berakibat buruk secara sosial dan ekonomi terhadap kehidupan di kedua wilayah. Karena kota akan mengalami kepadatan penduduk yang semakin tinggi disebabkan terbukanya kesempatan kerja di berbagai bidang. Sebaliknya, kondisi di desa makin sepi ditinggalkan warganya. Yang tersisa, penduduk hanya bertumpu pada sektor pertanian, dikelola dengan sistem tradisional serta bergantung pada musim dan kondisi lahan.
“Pengembangan wilayah pedesaan sangat penting, karena struktur ekonomi pedesaan berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan struktur perkotaan. Sehingga bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan pembangunan di pedesaan sekaligus upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk mencapai keserasian/kesamaan dengan wilayah kota adalah pekerjaan rumah yang perlu segera dijawab,” ujar mantan alumni SMAN 1 Bandar Lampung ini.
Dijelaskannya, setidaknya ada lima tahapan pembangunan ekonomi pedesaan, yaitu 1. Pelajari kondisi atau karakteristik dasarnya yaitu tentang sumberdaya alam, pasar, pendapatan, dan politik yang eksis; 2. Identifikasi teknologi apa yang sudah dimiliki mereka; 3. Komoditas atau sektor apa yang berpotensi dikembangkan; 4. Identifikasi sifat dan mekanisme keterkaitan ekonomi antar sektor ekonomi atau jenis kegiatan; 5. Pelajari kelembagaan masyarakat yang ada dan berpotensi dikembangkan.
“Apabila tahapan-tahapan dilakukan dengan baik potensi desa bisa ditingkatkan dari waktu ke waktu. Selain itu, untuk melakukan pembangunan desa, ada beberapa hal yang tidak kalah penting, diantaranya sifat ragam dan hakikat desa yang sangat beranekaragam sehingga diperlukan pola penanganan yang berbeda pula di setiap desa,” jelasnya.
Lanjut dia, penanganan yang berbeda ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas aparat desa, temasuk di dalamnya adalah kepemimpinan desa, sesuai dengan karakter dan potensi desanya. Dalam konteks ini perangkat desa perlu mendapat bantuan teknis dan insentif.
“Upaya ini penting, sebab perangkat desa yang menjadi tulang punggung pelaksanaan pembangunan desa, keadaannya secara umum masih membutuhkan bantuan teknis yang efektif,” ungkapnya.
Dibeberkannya, bantuan teknis dan efektif yang dibutuhkan diantaranya adalah. Pertama, kesejahteraan, artinya pendapatan para kepala desa dan perangkatnya yang masih menjadi masalah, kualitas ketrampilan, kewibawaan, kemampuan, kejujuran dan dedikasi para perangkat desa masih perlu ditingkatkan dengan bantuan pemerintah.
Kedua, kemampuan membangun masyarakat desa mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai mengawasi masih dilakukan dengan cara yang sangat sederhana atau dalam banyak hal masih tanpa mekanisme manajemen sama sekali. Rata-rata masih dilakukan dengan cara manual atau konvensional.
Ketiga, mekanisme kerja antara pemerintah desa dan pemerintahan diatasnya perlu dimantapkan. Hal ini dimaksudkan agar rencana yang dipersiapkan desa beserta masyarakatnya disambut baik dan terwujud dalam pelaksanaannya tanpa modifikasi yang tidak perlu, ataupun penghilangan yang pokok, demi kepentingan desa.
Ditambahkannya, selain kapasitas aparat desa, hal lainnya adalah membuka kesempatan dan peluang kerja yang luas kerja di desa, selain membuat sistem pertanian yang lebih modern, efektif dan efisien, pengembangan produk perternakan dan produk-produk industri kreatif, seperti pertukangan dan produk berbasis alam yang sesuai dengan karakter desa juga bisa menjadi alternatif pilihan.
“Ini dimaksudkan supaya masyarakat desa tidak lari atau pergi ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lain, yaitu kota-kota kecil, kota-kota sedang, atau kota-kota besar. Untuk mendorong keberadaan upaya ini, maka pemerintah perlu untuk memberikan bantuan kredit kecil ala desa, seperti BUMDes yang bisa diambil dari program Dana Desa yang tengah dikucurkan pemerintah pusat,” kata dia.
“Bantuan pendanaan ini menjadi penting guna menanggulangi kelemahan dan aspek ketidakmampuan masyarakat desa dalam mengelola potensi desa. Bantuan dana juga perlu ditunjang dengan program pendukung yang bersifat menyeluruh bagi pertumbuhan desa. Program-program ini dimaksudkan untuk membawa masyarakat desa setahap demi setahap, mampu menjangkau pertumbuhan ekonomi desa menjadi lebih cepat tumbuh dan berkembang,” paparnya.
Jika dana dan program telah ada, selanjutnya adalah upaya peningkatan kualitas dan kemampuan masyarakat yang berupa pendidikan, pelatihan umum, pelatihan tenaga kerja, penyuluhan dan kegiatan stimulasi. Sementara transfer teknologi kepada aparatur pemerintah dan fungsionaris pembangunan di desa perlu terus dilakukan.
“Yang perlu selalu diingat adalah pembangunan desa tidak hanya berkutat di pembangunan secara fisik, yang paling utama adalah membangun manusianya, perubahan pola fikir, mentalitas dan kemauan untuk berubah ke arah yang lebih baik sudah tentu menjadi faktor penentu dalam berkembangnya suatu desa,” pungkasnya. (tika)