Ironis, Orang Dekat Korban Jadi Pelaku Kekerasan Seksual

Nilawati

Lampung Barat, BP.id
Sepanjang tahun 2019 terdapat 9 kasus dengan 19 korban kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur di Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Ironisnya, para pelaku kejahatan seksual ini merupakan orang terdekat korban. Bahkan, dari sekian kasus, satu diantaranya pelaku adalah ayah kandung.

Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak (PHPA) di Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lambar, Nilawati saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, bahwa angaka kekerasan anak memang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dimana, di tahun sebelumnya hanya tercatat 7 kasus kekerasan terhadap anak.

Bacaan Lainnya

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi keberanian masyarakat untuk melaporkan tindak kejahatan tersebut. Sebab, sebelumnya banyak masyarakat yang tabu dan ketakutan untuk melaporkan tindak kejahatan terhadap anak.

“Kita bukan senang dengan adanya angka 9 ini, tapi kita apesiasi keberanian masyarakat yang sudah tidak ragu melapor,” katanya, Senin (13/1/2020).

Menurut Nilawati, keberanian masyarat untuk segera melapor terkait adanya tindakan kejahatan terhadap anak merupakan buah dari hasil dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihaknya.

“Berarti sosialisasi yang kita lakukan berjalan. Membuat masyarakat tidak takut lagi untuk melaporkan tindakan kejahatan khususnya terhadap anak yang ada di sekitarnya,” ucapnya.

Nilawati mengatakan, anak korban kekerasan diberikan pendampingan hukum sampai dengan pendampingan psikologis. Hal ini untuk memulihkan mental korban. Bilamana dampak psikologis dari kekerasan tersebut akut, maka pihaknya akan mendampingi sang anak ke Bandarlampung untuk melakukan penyembuhan.

“Kita belum mempunyai tenaga psikologis. Jadi kalau ada korban terganggu psikologisnya kita akan bawa ke Bandarlampung. Hal ini, untuk menghindari dampak trauma dan dikhawatirkan akan korban yang akan melakukan hal dialaminya kepada orang lain, atau balas dendam,” jelasnya. (wahyu)

Pos terkait