Bandar Lampung, BP
Febrizal Levi Sukmana, ST, MT dilantik menjadi Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, menggantikan Ir. Mulyadi Irsan, MT yang kini menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Pergantian pejabat Eselon II itu langsung dilakukan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Lingkup Kantor Pemprov Lampung, Jumat (15/2/2021).
Febrizal Levi bukan orang baru di BMBK Lampung. Ia adalah Kabid Perencanaan dengan latar belakang tehnik yany dimilikinya.
Usai pelantikan, saat diwawancara, Levi panggilan akrabnya, mengatakan, langkah pertama yang akan dia lakukan adalah menganalisa ketersediaan anggaran dan jumlah ruas jalan provinsi yang akan dibangun atau diperbaiki.
“Kita akan lihat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Renstra, dan Indikatornya terlebih dahulu. Kemudian akan kita lihat ketersediaan dana. Dari situlah diputuskan jalan mana saja yang paling prioritas akan dibangun,” ujar Levi.
Dikatakannya, dalam persoalan pembangunan jalan, BMBK Dinas Bina akan sejalan dengan program prioritas pembangunan Gubernur Arinal pada bidang perkebunan dan pertanian.
“Yang menjadi skala prioritas kami adalah membangun jalan-jalan yang erat kaitannya dengan peningkatan perekonomian masyarakat Lampung,” tegasnya.
Sebelumnya, persoalan pembangunan jalan menjadi sorotan Gubernur. Sayangnya, sejumlah proyek jalan yang dilaksanakan menggunakan APBD 2020 lalu, dikerjakan tanpa perencanaan yang matang oleh BMBK. Salah satunya di Kabupaten Lampung Utara berupa kegiatan Peningkatan Jalan Kotabumi – Ketapang.
Proyek senilai Rp3,8 miliar itu harus dikerjakan kembali oleh BMBK dalam pembuatan siringnya. Lantaran dalam kontrak kerja yang diterima rekanan tidak tercantum pembuatan siring.
Alhasil, proyek tersebut jadi sorotan masyarakat kabupaten setempat karena baru dibangun tapi jalan mulai rusak, retak-retak, bergelombang dan tampak timbunan batu yang bertaburan.
Kadis BMBK Lampung, sebelumnya, Ir. Mulyadi Irsan, MT sempat mengakui jika pihaknya membuat siring secara ala kadarnya.
“Ada base bahu jalan yang tergerus air dikarenakan memang di kontrak tidak ada pekerjaan siring, tapi tetap kami buatkan siring sekedarnya dengan alat grader,” demikian aku Mulyadi kepada Redaksi Bongkar Post, via Whatsapp, pada Rabu (13/1/2021).
Tak hanya itu, Mulyadi mengungkap perencanaan konsultan kurang matang. “Mungkin perencanaan konsultan yang kurang matang, buat jalan nggak ada siring,” tukasnya. (red)