Bongkar Post
Bandar Lampung, BP
SMKN 5 Bandar Lampung mengajak semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi kenakalan remaja, khususnya dilingkungan sekolah.
Hal itu disampaikan Kepsek SMKN 5 Bandar Lampung Ifraim Azis saat talkshow podcast bertema “Tips Menanggulangi Tawuran Pelajar”, di kantor Bongkarpost, Kamis (23/11/2023).
Azis sapaan akrap Kepsek menjelaskan, ada beberapa cara dalam menangani tawuran remaja di lingkup sekolah. Terutama keikutsertaan para orang tua, lingkungan masyarakat, guru dan stake holder termasuk aparat keamanan yang turut memantau situasi.
Sejalan dengan kasus yang lagi marak, tawuran remaja ini menjadi perhatian penting. “Dan kami di SMKN 5 Bandar Lampung sudah kerjasama dengan pihak kepolisian. Selain dinternal sekolah sudah ada petugas yang intens memantau situasi keamanan. Secara rutin kami juga mendatangkan orang tua untuk diberikan masukan dan bimbingan terkait kerjasama dalam memperhatikan anak-anak mereka,” kata Aziz.
Sebab menurut Azis, sekolah hanya menyediakan waktu belajar sekitar 8 jam. “Selebihnya adalah tanggung jawab orang tua, apalagi diluar lingkup sekolah,” kata dia.
Dari beberapa refrensi yang disampaikan oleh pihak Polda Lampung, Polsek Sukarame di SMKN 5 Bandar Lampung ketika memberikan pembinaan tentang tawuran remaja.
Maka penting peristiwa-pristiwa lalu dijadikan pelajaran bagi kita semua. Terutama kami sebagai pendidik untuk menerapkan beberpa hal.
Misalnya, pembinaan kerohanian, pembinaan karakter. Pada sisi ini guru dan siswa dilibatkan dalam giat keagamaan.
Lalu apa saja yang menjadi perhatian khusus pak Azis selaku pimpinan di sekolah, penyebab yang paling berpengaruh terjadinya tawuran?
Pertama, media sosial (Medsos), penggunaan medsos baik itu IG, WhatsApp, Facebook, Tiktok ini sangat cepat pengaruhnya terhadap pelaku pelaku tawuran jika digunakan tidak tepat.
Seperti adanya ajakan atau provokasi dari satu teman, alumni atau orang yang tak bertanggung jawab terhadap teman lain agar ikut serta tawuran oleh karena kesal atau dendam yang mengakibatkat perkelahian.
Kemudian, buliying, pada tindakan buliying tidak jarang orang akan minder dan sangat berdampak negatif terhadap korbanya. “Jadi jangan sampai ada tindakan seperti ini yang berujung pada rusaknya kepercayaan diri seseorang. Dan ini biasanya akan dialami beberapa lama sampai ke trauma,” tutur Azis.
Dari beberapa tips penyebab dan antisipasi tawuran yang disampaikan Aziz yang juga didampingi Wakasek Bidang Kesiswaan Roni menuturkan, kata kuncinya adalah meningkatkan disiplin siswa, membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.
“Kemudian melibatkan pihak lain, orang tua, masyarakat dan stake holder termasuk kepolisian untuk ikutserta memantau anak anak kita agar terhindar dari tindakan melawan hukum tersebut,” pungkas Azis diakhir wawancaranya dengan Bongkarpost. (Zul)