Tulangbawang, BP
Ciri khas bangsa Indonesia, bekerja dengan bergoyong royong, sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia secara turun temurun di kalangan masyarakat. Dengan berjalanya waktu dan kehidupan masyarakat semakin modern, kegiatan gotong royong terasa semakin hilang di tengah- tengah kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan bergotong royong yang sudah diwariskan oleh nenek moyang pendahulu, sangat perlu untuk dilestarikan dan dihidupkan kembali dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan gotong royong banyak hal yang positif yang dapat diambil, dengan bergotong royong semua pekerjaan yang berat menjadi ringan, sehingga dapat mempercepat penyelesain sebuah pekerjaan dan juga semakin mempererat hubungan tali silahturahmi sesama warga masyarakat.
Seperti halnya yang dilakukan Serda Widiyanto Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kampung Gunung Tapa Tengah, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulangbawang, yang mengajak dan mempelopori langsung gotong royong kepada masyarakat sekitar dalam pembuatan parit di Kampung Gunung Tapa Tengah, Minggu (29/9/2019).
“Kegiatan gotong royong ini digalakan kembali di Kampung ini, dikarenakan sudah mulai lunturnya nilai gotong royong yang ada, melalui koordinasi dengan aparatur Kampung, selaku Babinsa saya mengajak untuk mengadakan gotong royong penggalian parit yang terlihat sudah penuh dengan tanah, sementara musim penghujan akan segera datang, dengan tujua agar parit tertata rapi dan tidak menimbulkan genangan air atau banjir jika musim hujan tiba,” terang Serda Widiyanto.
“Maka dari itu mari kita hidupkan kembali gotong royong agar semua beban masyarakat menjadi ringan dan hubungan emosional antara masyarakat satu dengan yang lainnya dapat semakin erat dengan baik,” tutur Widiyanto. (can/ris)