Sasisabu Jadi Pendorong Terwujudnya Kota Literasi

METRO – Wujudkan Kota Literasi, SD Muhammadiyah Metro Pusat lakukan gerakan menulis Satu Siswa Satu Buku (Sasisabu) yang diikuti seluruh SD Muhammadiyah dan Aisyiyah Se-Provinsi Lampung.

Hal ini sesuai dengan program Sustainable city yang sedang dicanangkan Pemerintah Kota Metro sebagai Kota Literasi, dan menyusul pula kota layak anak (KLA) serta Kota layak huni (KLH).

Bacaan Lainnya

“Ini salah satu kegiatan yang sangat menunjang sekali dalam mewujudkan kota literasi,” kata Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin usai membuka pelatihan Sasisabu di depan SD Muhammadiyah Metro Pusat, Sabtu (12/03/2022).

Dijelaskannya, kegiatan itu sesuai dengan yang sedang dicanangkan Pemerintah kota dalam sustaineble city.

“Diantaranya satu kota literasi, kota layak anak (KLA), dan kota layak huni (KLH). Nah ini adalah satu kesatuan,” ujarnya.

“Nah Muhammadiyah menangkap hal demikian. Artinya kemajuan peradaban Kota Metro ditanggapi dengan serius oleh Muhammadiyah ini,” tambah Wahdi.

Lanjutnya, ia mengatakan, Kota Metro memang tidak lah sekaya Kabupaten lain dalam hal sumber daya alam, tetapi Metro kaya dengan kualitas sumber daya manusianya yang hebat.

“Hal ini terbukti indeks pembangunan manusia di Metro tertinggi,” ucapnya.

Dikesempatan sama, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Metro Pusat, Ihwan menjelaskan ini sebagai acuan awal dimana nantinya diharap para pelajar ini dapat lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar.

“Nah diharap kepada anak-anak ini dapat menulis, dan dari menulis tersebut didapatkan kesenangan. Dari kesenangan itu diharap dapat mempengaruhi proses pembelajaran yang lainnya juga,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada 91 peserta perwakilan SD Muhammadiyah/Aisyiyah berasal dari delapan Kabupaten/Kota yang mengikuti pelatihan tersebut.

“Dari Metro sendiri mengirim 67 peserta, jadi dari Metro sendiri yang paling banyak. Sementara dari kabupaten lain perwakilannya saja,” ujar Ihwan.

“Dan diharap kedepan jikalau Covid-19 sudah usai, semoga dapat bertambah lagi karena kita dapat mulai menumbuhkan budaya literate sedini mungkin,” pungkasnya.

(Rino)

Pos terkait