SUMATERA BARAT – Pelaksanaan lokakarya KKN-PPM Serumpun adalah sebagai forum evaluasi bersama sekaligus untuk menentukan tuan rumah KKN Melayu Serumpun di tahun selanjutnya. Acara berlangsung di Hotel Minang Jaya Lubuk Alung Padang Pariaman, Minggu (29/8).
Turut hadir Warek 1 UIN Imam Bonjol Padang, Warek 1 UIN Raden Fattah Palembang, Warek 1 IAIN Padang Sidimpuan, Ketua LP2M Se-Sumatera dan rombongan, Kadis PMD Kab.Padang Pariaman yang diwakili oleh sekretaris dan Kabid, Camat Ulakan Tapakih,Camat Enam Lingkung serta seluruh Wali Nagari lokasi KKN Melayu Serumpun.
Dalam kesempatan itu, Zuflis selaku panitia melaporkan, ada beberapa hal terkait pelaksanaan lokakarya KKN Melayu Serumpun.
“Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari LP2M meliputi Ketua, Sekretaris atau Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat dan Pimpinan Perguruan Tinggi yang menjadi peserta tahun ini ataupun belum menjadi peserta. Selain itu,KKN Melayu Serumpun ini dilaksanakan mulai 27 Juli s/d 30 Agustus 2021. Adapun tujuan lokakarya ini dalam rangka menggali informasi baik dari dpl maupun pemerintahan daerah, kecamatan maupun nagari sebagai bahan evaluasi kita untuk pengembangan KKN PPM Melayu Serumpun,” kata Zulfis.
Zulfis menambahkan, kedepan sekaligus nanti malam untuk membicarakan bagaimana konsep pelaksanaan KKN – PPM Melayu Serumpun tahun depan dan menentukan tuan rumah selanjutnya. Mengenai acara penutupan bersama akan di hadiri oleh pimpinan kabupaten Pariaman dan juga Rektor UIN Imam Bonjol Padang,” tambahnya.
Sementara itu, sambutan Wakil Rektor 1 Dra. Hetti Waluati, PH.D. mewakilil Rektor UIN Imam Bonjol Padang Sumbar dan sekaligus membuka acara Lokakarya KKN-PPM Melayu Serumpun 2021 menyampaikan beberapa hal.
“Mulai hari ini sampai esok, kami akan berdiskusi membahas berbagai hal terkait dengan pengembangan yang tentu akan di laksanakan tahun depan sesuai dengan program PTKIN Se-Sumatera,” ujar Heti.
Selain itu, Heti berharap kegiatan dapat memberikan masukan sebanyaknya. Melalui sebuah model format, karakteristik dan cara ukur yang tentunya untuk pengembangan KKN – PPM Melayu Serumpun.
“Masukan ini menjadi catatan berharga sebagai masukan untuk pengembangan model Tri Dharma Perguruan Tinggi Se- Sumatera. Kemudian kita akan melakukan evaluasi DPL, evaluasi Pemerintah daerah. Dengan demikian kedepan kita akan menetapkan waktu dan tempat untuk KKN -PPM Melayu Serumpun selanjutnya,” tutup Heti.
(FAD)