LAMPUNG TIMUR – Sejak Kabupaten Lampung Timur dipimpin Dawam Rahardjo, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masuk ke Kabupaten Lampung Timur (Pejabat Impor, Red).
Elemen masyarakat setempat pun merasa terpanggil, pasalnya, kondisi keuangan Kabupaten berjuluk Bumei Tuah Bepadan tidak baik-baik saja.
Kamis (25/11/21), kepada sejumlah awak media, Amir Faisol meragukan apa yang dijanjikan Dawam Rahardjo untuk Lampung Timur lebih baik, Bupati Lampung Timur itu justru hanya menambah berat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan mengimpor ASN dari luar daerah.
“Alih-alih membangun dan mensejahterakan masyarakat, pada usia Kabupaten Lampung Timur, yang semakin dewasa justru APBD makin berat bebannya dengan banyaknya ASN impor, sementara keuangan kita saat ini sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja,” tandas Amir Faisol.
Dalam kesempatan itu, Amir Juga menyampaikan salah satu kondisi keuangan daerah yang tidak baik, diantaranya adalah gaji untuk 3700 lebih perangkat Desa atau Penghasilan Tetap (Siltap), serta 2400 lebih Lembaga Desa pada Triwulan 3 hanya dibayarkan 2 bulan.
“Terus apa baiknya dari para ASN impor itu untuk kabupaten kita ini, yang ada hanya menambah beban anggaran saja, coba saja kita hitung, berapa beban anggaran yang harus dikeluarkan untuk Tunjangan Kinerja (Tukin) kepada lebih dari 50 orang ASN,” kata Amir.
Pada kesempatan sama, Amir Faisol, SH Ketua Laskar Merah Putih MACAB Lampung Timur juga menyoroti kebijakan Bupati yang telah dengan sengaja menurunkan jabatan para ASN yang sudah ada di Kabupaten Lampung Timur.
“Banyak sekali ASN yang turun jabatanya, yaitu dari eselon III a menjadi eselon III b, banyak juga eselon III b (Kabid) turun menjadi Kasi (eselon IV), bahkan ada Kabag (eselon III A) yang dinonjobkan, banyak lagi persoalan lain, artinya saat ini pada rezim Dawam tidak membuat Kabupaten ini menjadi lebih baik, nanti pada waktunya kita akan buka semua,” tandas Amir Faisol.
(FAD)