Bandar Lampung, BP
Wahrul Fauzi Silalahi, Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai Nasdem angkat bicara terkait namanya yang disebut oleh orang yang mengaku suami dari AM Pegawai (PNS) di Pertanahan Kota Metro yang saat ini sedang viral lantaran diduga memfitnah Asisten Rumah Tangga (ART) telah mencuri gelang emas.
Saat dikonfirmasi pihak Redaksi Bongkarpost melalui pesan WhatsApp, Wahrul Fauzi Silalahi tidak mengelak jika memang dirinya dan AM memiliki hubungan keluarga.
“Soal sauadara iya dari bunda di rumah ya..tapi soal kegiatan di lapangan kita gak paham ya..mohon maaf jangan di tarik2 ya..kita doakan semua ada solusi ya..makasih ya,” kata Wahrul, Senin (11/1/2021).
Ungkapan Wahrul Fauzi Silalahi tersebut mengisyaratkan, jika dirinya tidak mau urusan yang sedang terjadi kepada AM dikaitkan dengan dirinya. Wahrul juga mendo’akan semoga semua masalah yang terjadi kepada AM mendapatkan solusi.
Diberitakan sebelumnya, NWS (18) warga Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran mengaku diperlakukan semena- mena oleh oknum majikannya lantaran dituduh mencuri emas yang hendak dipakainya saat akan pergi.
“Saya dituduh maling emas, dia ngomong kasar dan kotor dengan saya, hp saya saat itu ditahan dengan dia, ‘jangan hubung- hubungi orang tua kamu, nanti kamu saya laporin ke Polisi nanti kamu di siksa disana, biar kamu di setrum, biar kamu ngaku kalau kamu yang maling emas saya’, saya di ancem disitu bahkan saya juga di ancam mau di arak,” kata NWS. Selasa (4/1).
Menurut NWS, bahwa dirinya dimaki – maki dengan di tunjuk- tunjuk dikening oleh pegawai Pertanahan (PNS) di Pertanahan Kota Metro, hingga baju yang saat itu dipakai ditanggalkan oleh AM untuk mencari emas tersebut.
NWS juga menceritakan, bahwa saat itu sempat datang ketua Rt, dan sempat diadukan oleh AM jika dirinya telah mencuri emasnya, lantaran hanya dirinya yang berada di rumah.
Selain itu, NWS mengaku jika gajinya tidak diberikan dengan dalih telah merusakan hp anak majikannya. Saat dirinya dipulangkan oleh majikan, NSW mengaku jika tidak diantar kerumah, melainkan diberhentikan di jalan.
Hasyadi, orang tua NWS mengatakan jika dirinya tidak terima atas perlakuan AM yang menuduh anaknya mencuri tetapi tidak benar karena emas tersebut ternyata tertinggal di mobil teman AM.
Saat AM dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (7/1) orang yang mengaku sebagai suami AM dengan nomor 0821 78234*** mengatakan, jika apa yang dikatakan NWS tidak benar, hingga dirinya mengaku keluarga Wahrul Fauzi Silalahi anggota DPRD Provinsi Lampung.
“bos dari media apa? kebetulan saudar kami.. bang wahrul fauzi silalahi banyak kenal.dengan media”
“bgs kalau.kenal.wahrul. bini dia sepupu kandung bini gua. cek aja..sapa tau jual jual nama org,”
“sori coi lo gua block.. ganggu idup gua ngk karuan. abisin waktu gua.. mending gua nyapu..rumah gua bersih..badan gua sehat”
Saat dihubungi lewat telpon ke nomor tersebut langsung dimatikan, tidak lama kemudian nomor media ini di block.
Pernyataan NWS tersebut justri dikuatkan oleh Ketua Rt 11, Gg. Swadaya 4, Langkapura Bandar Lampung, Suparmin membenarkan jika dirinya besama kepala lingkungan mendapat laporan terkait adanya insiden kehilangan emas milik AM.
Menurut Suparmin, kedatangannya ke rumah AM tersebut lantaran menerima laporan adanya insiden emas yang hilang.
“Saya kesana berempat bersama kepala lingkungan juga, anak itu sudah bilang enggak -enggak, kita suruh mencari dulu siapa tau lupa. Kemudian anak itu di ajak kekamar oleh ibu itu, tau- tau bilang klo ‘sudah ketemu pak Rt’ (kata AM kepada Suparmin,-red) Ya sudah kita kan senang ketimbang urusannya lebih panjang, ya sudah kalau sudah ketemu,” kata Suparmin. Jum’at (8/1/2021).
Suparmin mengatakan, jika dirinya hadir ke rumah AM bersama Ketua Lingkungan, dan doa orang Linmas dari Rt lain, sempat memanggil Bhabinkamtibmas namun yang bersangkutan sedang menjenguk saudara di Metro.
Dirinya mengaku jika tidak terlalu mengetahui persis terkait kejadian tersebut, namun dirinya juga sempat berpesan kepada AM dan suaminya, jika nantinya akan memulangkan NWS harus secara baik- baik, karena mengambilnya juga secara baik baik-baik. (Red)