Pesawaran (Bongkarpost)- Masyarakat Desa Tanjung Agung Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran berencana akan melakukan unjuk rasa di kantor Desa Tanjung Agung. Warga ingin meminta keadilan atas bantuan BLT dan keterbukaan mengenai angaran Dana Desa yang telah dikucurkan dari Pemerintah Pusat untuk termin pertama, yang menurut kerangan sekdes Sukardi senilai Rp500 juta.
“Masyarakat Desa Tanjung agung ingin sekali kades Abdul wasih benar benar menjalankan amanah jabatanya untuk rakyat dan bukan untuk diri sendiri atau segelintir orang,” kata salah satu warganya.
“Sebab ketika Kades belum mendapatkan jabatan, beliau berjanji kepada masyarakat akan menjadi Kepala Desa yang amanah untuk rakyat, hal itu berbanding terbalik. Pasalnya, ketika Kades Abdul Wasi telah resmi menjabat menjadi Kades, lantas sewenang- wenang menyalahgunakan wewenangnya itu,” kata dia.
Berdasar informasi, warga ingin mengetahui beberapa realisasi Dana Desa di Desa Tanjung agung, namun begitu sulit lantaran tidak adanya keterbukaan dari Aparatur Desa.
Sepert pagu anggaran desa tidak dipasang plang pagu anggaran di Balai Desa, sehingga masyarakat tidak tau berapa nilai dana yang di turunkan dari pemerintah pusat untuk desa.
Pembangunan di desa rabat beton tidak sesuai dari musrembang sebelumnya, bahkan gaji para pekerja tidak sesuai dari dari musawarah sebelumnya dari Rp19400.000, di tengah perjalanan pembangunan berubah menjadi Rp10,200.000 yang di bagi 26 orang,
Bantuan BLT desa tidak di musawarahkan kepada masyarakat, sehingga menurut data yang di dapat hanya 214 orang saja yang berhak diajukan ke pemerintah pusat dan untuk mendapatkan bantuan BLT desa harus memenuhi kriteria 14 kategori masyarakat miskin dan terdampak Covit 19.
Mengenai pekerja di pembangunan proyek Dana Desa, masyarakat yang bukan tim sukses Kades Abdul wasi ketika pencalonannya yang lalu, tidak boleh kerja di pembangunan tersebut dan yang boleh hanya tim suksesnya saja.
Media ini kembali mendatangi rumah Kepala Desa untuk mengkomfirmasi mengenai pemberitaan, namun Kades sedang tidak ada dirumah yang ada hanya istri saja.
Namun disayangkan hal tersebut warga diduga mendapat ancaman dari ketua Rt Wawan dan ketua Pemuda Aang yang menyampaikan untuk tidak menyampaikan apa- apa kepada wartawan yang bertanya mengenai pembangunan.
“Saya akan di lalap, gak usah Kades ngotori tanganya, biar saya langsung yang hadapi,” kata dia seolah mengancam.
Hingga berita ini di turunkan, Kades Abdul wasi belum dapat di Komfirmasi. (Sugi)