PRINGSEWU – Bupati Pringsewu, H. Sujadi, menerima kunjungan pengurus PWI provinsi Lampung di ruang kerjanya Kamis (17/2/2022). Kunjungan yang dipimpin Ketua PWI Lampung Wirahadikusuma didampingi Sekretaris Andi Pandjaitan dan sejumlah pengurus. Sedangkan Bupati Sujadi didampingi staf ahli Malian Ayub dan Kabid Pemberitaan Dinas Kominfo R. Wijaya.
Bupati Pringsewu, H. Sujadi mengatakan pada periode I tahun 2011-2017, Alhamdulillah selesai dengan kondusif. Kemudian pada periode II yaitu 2017-2022 tinggal tersisa dua bulan lagi yaitu April-Mei 2022. “Insya Allah tanggal 22 Mei 2022 akan berakhir masa tugasnya,” ungkap Bupati.
Dihadapan pengurus PWI Lampung, Bupati Sujadi berpamitan dan berharap Kabupaten Pringsewu tetap berjalan kondusif, menurutnya selama ini Kabupaten Pringsewu sudah dikenal luas, hal tersebut juga berkat hasil kerja para wartawan. “Wartawan ikut berperan memperkenalkan Kabupaten Pringsewu ini kepada masyarakat luas,” jelasnya.
Bupati Pringsewu juga menjelaskan bahwa selama dua periode menjabat, situasi politik dengan DPRD juga berlangsung kondusif dengan tidak mengurangi tugas dan kewenangannya,
“Jika nanti telah berakhir masa tugasnya, akan kembali mengaji dan momong cucu, sudah lama tidak ngaji, nanti akan ngaji lagi kitab kuning,” kata bupati.
Sementara Ketua PWI Lampung, Wirahadikesuma mengatakan kunjungan/silaturrahmi ke Pemkab Pringsewu adalah dalam rangka memperkenalkan pengurus baru 2021-2026 dan berharap bisa terus berkolaborasi.
Wira panggilan akrab Ketua PWI menyatakan, tidak bisa berjalan sendiri dalam menjalankan roda organisasi tanpa kerjasama dengan pihak lain termasuk pemerintah daerah.
Wira juga menyampaikan pada HPN tahun 2022 di Kendari Sultra PWI Lampung mengirim utusan sebanyak 69 orang.
Ia menjelaskan banyak ilmu yang didapat selama HPN terkait jurnalisme zaman sekarang. Bahkan jurnalis dilarang melakukan caci maki di pemberitaan.
Ia menjelaskan wartawan juga memiliki tugas membangun kondusifitas, sebab dengan kabupaten maju dunia pers juga akan maju, diakuinya kadang pers tidak fair dalam memberitakan program keberhasilan pemerintah. Seharusnya pers juga memandang secara konferhenship. “Di era sekarang pers harus membangun dunia pers dengan optimisme,” terangnya.
Ia menjelaskan jurnalisme optimisme akan terus digaungkan untuk masa depan. “Saat ini pers juga terkena dampak Pandemi: efisiensi pendapatan wartawan, pengurangan karyawan. Tapi kami yakin dengan kerjasama dengan pemkab bisa terus bertahan,” tutupnya.
(JON)