Lampung Selatan, BP
Oknum Satpam (Security) ternak ayam petelur di desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan berinisial Ls diduga memanfaatkan ayam mati untuk keuntungan pribadinya, ayam mati kemarin (Tiren) yang berasal dari kandang ternak tempatnya bekerja di jual kepada warga sekitar hingga warga diluar Desa Kertosari dengan harga Rp.1000 per ekor, bahkan setiap harinya LS bisa menjual ayam Tiren hingga 50 ekor lebih.
Ironisnya, pihak perusahan atau pengawas ternak ayam pertelur ditempat LS bekerja seolah tidak peduli dan tutup mata sehingga dengan leluasa bisnis sampingan LS jual ayam Tiren berjalan cukup lama.
Diketahui, ayam Tiren harus dimusnahkan didalam lokasi ternak dengan cara dikubur didalam tanah agar penyakit yang ada pada ayam yang mati itu tidak menular kepada hewan lain, terutama kepada Manusia.
Ayam Tiren tersebut sarat dengan berbagai penyakit dan lebih berbahaya lagi bila Ayam Tiren dibawa keluar dari lokasi ternak bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara dijual untuk konsumsi, namun tidak terpikirkan oleh LS bahaya yang mengancam kesehatan banyak orang bila Ayam Tiren disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu warga yang berdomisili diluar desa Kertosari mengaku setiap hari membeli ayam Tiren kepada LS, terlihat juga LS sedang membakar ayam Tiren didalam lokasi ternak, warga tersebut beralasan ayam Tiren yang dibelinya itu untuk pakan ternak ikan lele.
“Ayam Tiren pak, beli sama satpam bu LS Rp. 1000 per ekor, ya harus dibakar dulu disini baru dibawa pulang, ” katanya pada awak media di lokasi ternak. Selasa (6/10/2020) lalu.
Menurutnya, ayam Tiren yang berasal dari kandang ternak itu setiap harinya bisa mencapai 50 ekor lebih, bahkan pembeli ayam Tiren bukan hanya dirinya saja, masih ada warga desa lain bahkan warga desa kertosari juga ada yang beli tiren disini.
“Sudah lama pak saya beli Tiren disini pada satpam disini, setahu saya ayam Tiren disini dijual ke warga ini sudah berjalan cukup lama, kalau ada ayam mati pasti ada yang beli,” jarnya.
Sementara, saat ditemui di Pos Security pada Selasa sore (6/10) lalu, LS tampak tergesa gesa siap meninggalkan Pos Security dikarenakan sudah waktunya jadwal aplusan pergantian petugas.
“Mau cari apa pak, ini udah siap siap mau aplusan, apa bapak mau beli telur ayam, kalau pemilik kandang sudah tiga hari ini tidak masuk,” kata LS saat awak Media ingin ketemu pemilik Kandang ternak.
Ketika awak media mempertanyakan adanya warga yang membakar ayam Tiren didalam lokasi kandang ternak, LS dengan santai menjawab.
“Oh, bapak mau beli ayam mati, Rp. 1000 per ekor pak, ” jawab LS singkat sambil berlalu meninggalkan Pos Security.
Pemilik usaha peternak ayam petelur hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait ayam Tiren bisa keluar dari lokasi peternakan dan menjadi ajang bisnis oknum Security, pemilik usaha peternak ayam petelur terkesan tutup mata dengan maslah ini, dikarenakan bisnis sampingan oknum scurity ini sudah berlangsung cukup lama. (Firdaus)