TULANG BAWANG – Pemkab Tulang Bawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah menggelar simulasi penanganan bencana banjir di tengah Pandemi Covid 19 bekerjasama dengan Masyarakat Kampung Sadar Bencana Dan Kampung Siaga Bencana.(26/05/2021) di Tugu Jelabat Menggala.
Hadir pada kesempatan tersebut Forkompimda, Anggota Dewan, Ketua MUI, Ketua Pramuka, PMI, RAPI kab. Tulang bawang, Kadis Kesehatan , Kepala BPBD, Kasat POL PP.
Simulasi Bencana ini dilaksanakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan Surat Menteri Dalam Negeri tentang Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dilaksanakan setiap tanggal 26 April.
Arahan Bupati Dalam hal ini diwakili Oleh Staf Ahli bidang Pembangunan, ekonomi dan Keuangan Firmansyah mengatakan, Tujuan Simulasi Penanganan Bencana diantaranya untuk memberikan pengetahuan, meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya bencana alam maupun non alam, serta mengecek kesiapan prosedur dan peralatan penanganan bencana alam, dan mengurangi jumlah korban bila bencana alam yang sebenarnya terjadi.
“Kita ketahui di Kabupaten Tulang Bawang bencana alam yang perlu diantisipasi diantaranya bencana banjir yang rawan terjadi di 7 Kecamatan yaitu Menggala, Menggala Timur, Gedung Meneng, Dente Teladas, Rawa Pitu, Gedung Aji dan Penawar Aji, yang sering terjadi pada musim hujan akibat luapan Sungai Tulang Bawang,” jelas Firmansyah Sos., MM.
Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang telah dan akan terus berupaya bergerak cepat dalam melakukan antisipasi dan penanganan bencana, serta memberikan perhatian besar dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana. termasuk diantaranya melalui Realisasi 25 Program bergerak melayani Warga (BMW).
“Saya mengajak semua masyarakat peduli dan berpartisipasi untuk selalu siap siaga dalam mengantisipasi dan menangani bencana, baik bencana alam seperti banjir, puting beliung dan lain-lain, maupun bencana non alam seperti pandemi Covid-19,” tutupnya.
Ditempat terpisah Kepala BPBD Kanedi menerangkan, kegiatan ini adalah kegiatan rutinitas dalam hal penanganan bencana alam, yang melibatkan Satker terkait, hal ini guna mengantisipasi ketika terjadi bencana alam, terutama di wilayah Kabupaten Tulang bawang,di mana sama sama kita ketahui Kabupaten Tulang Bawang, rawan akan bencana banjir dan angin puting beliung.
“Meski kita dalam kondisi Pandemi Covid-19, yang belum juga usai namun pemerintah daerah bersama-sama masyarakat harus tetap berjaga-jaga akan bencana alam lainnya yang dapat beresiko jatuhnya korban jiwa bahkan harta benda, diharapkan dengan simulasi ini masyarakat bersama tim gabungan penanggulangan bencana alam lebih sigap dalam penanganan di lapangan ketika terjadi bencana alam,” tutup Kanedi.
(RIS)