LAMPUNG SELATAN – Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bantuan Sosial (Bansos) milik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sejatinya tidak boleh dipegang oleh siapapun selain Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu sendiri. Namun terkadang, ATM tersebut sengaja dititipkan oleh KPM ke E-WARONG atau Perangkat Desa dengan berbagai alasan.
Hal seperti itu, salah satunya terjadi di Desa Wonodadi Kecamatan Tanjung Sari. Beredarnya isu terkait penahanan kartu ATM milik KPM Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) oleh Perangkat Desa di Desa Wonodadi Kecamatan setempat dibantah. Betapa tidak, Kepala Dusun (Kadus) di jajaran Perangkat Desa itu tidak merasa menahan kartu ATM milik KPM. Sebaliknya, KPM di desa itu memang sengaja menitipkan kartu ATM BPNT nya kepada Kepala Dusun (Kadus) atas kehendaknya sendiri.
Salah satu KPM BPNT Desa Wonodadi, Leni Yuningsih menyebutkan, bahwa pihaknya memang sengaja menitipkan kartu ATM BPNT miliknya ke Kadus dengan alasan takut hilang ataupun rusak.
“Memang pengennya dititipkan, karena takut hilang dan takut rusak. Saya juga inikan sebagai ibu rumah tangga om, jadi kadang waktunya juga nggak sempet kalau menggesek dan ngambil sembako sendiri,” ucapnya kepada Bongkar Post Sabtu (28/8) kemarin.
Dengan kartu ATM nya dititipkan, pihaknya justru lebih merasa terbantu. Sebab, dirinya sebagai KPM BPNT hanya tinggal mengambil sembako di kediaman Kadus setempat pada saat pencairan, begitupun KPM lainnya.
“Yang jelas ya lebih terbantu, takutnya kita ngga dapet informasi juga sewaktu pembagian sembako karena kesibukan. Jadi sewaktu pembagian sembako kita tinggal ngambil aja gitu ke rumah pak Kadus,” jelasnya.
Disamping itu, Kadus IV A Desa Wonodadi, Saimun membenarkan bahwa ATM milik KPM BPNT di Desa Wonodadi sengaja dititipkan kepada Kadus. Hal ini dibuktikan dengan adanya berita acara berupa tanda tangan dari sejumlah KPM.
“Setiap pembagian sembako juga pasti selalu kita omongin, ini kartu ATM nya dipegang masing-masing, tapi mereka (KPM BPNT) tetep nggak mau, katanya biar dipegang sama Pak Kadus saja,” Kata dia.
Tak hanya itu, banyaknya KPM BPNT yang sudah Lanjut usia (Lansia) juga menjadi alasan Kadus menerima permintaan KPM untuk dititipkan kartu ATM Bansos tersebut.
“Nggak sedikit juga KPM yang sudah tua (Lansia). Pernah kejadian kartu ATM Lansia yang keselip, jadi Pamong yang bingung nyari sampai-sampai bongkar lemari, nggak taunya ada di dompet untuk nginang itu,” bebernya tersenyum.
Disisi lain, Kepala Desa (Kades) Wonodadi, Suparman menambahkan, alasan lain KPM menitipkan ATM nya ke Kadus juga dikarenakan e-warung di desa tersebut tidak memiliki mesin edisi.
“Nggak punya mesin edisi. Jadi geseknya mencar-mencar, ada yang di Kertosari, ada yang di BRI Link orang tapi punya pribadi. Memang semua kartu ATM BPNT dipegang oleh Kadus, tapi itu permintaan KPM, bukan Kadus yang menahannya dan mereka (KPM.red) yang meminta dititipkan,” pungkasnya.
(Firdaus)
