BONGKAR POST.co.id,
BANDAR LAMPUNG
– SMK Farmasi Kesuma Bangsa sukses menggelar Festival Skafasa IV dengan tema “Kembalikan Budaya Lampung untuk Generasi Milenial 5.0.” Acara ini berlangsung meriah di halaman sekolah setempat dan diikuti oleh ribuan siswa dari berbagai sekolah di Provinsi Lampung.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli, mewakili Pj. Gubernur Lampung Samsudin, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif SMK Farmasi Kesuma Bangsa dalam mengangkat budaya Lampung di era digital saat ini.
“Tema yang diusung dalam festival ini sangat relevan dengan tantangan zaman. Kita hidup di era Society 5.0, di mana teknologi digital berkembang pesat. Namun, kemajuan ini jangan sampai membuat kita kehilangan akar budaya dan jati diri sebagai masyarakat Lampung. Justru, kita harus memanfaatkan teknologi untuk melestarikan dan mempromosikan budaya kita ke tingkat yang lebih luas,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya.
“Festival ini bukan sekadar ajang kreativitas, tetapi juga momentum untuk menanamkan kebanggaan terhadap budaya Lampung, baik dalam seni, bahasa, adat istiadat, maupun nilai-nilai luhur yang menjadi identitas kita. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus mengembangkan program-program yang mendukung pelestarian budaya daerah,” tambahnya.
Festival Skafasa IV tidak hanya menghadirkan perlombaan bergengsi, tetapi juga kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Sekolah SMK Farmasi Kesuma Bangsa, yang di wakili oleh Apt. Sodiqin, S.Si., menjelaskan bahwa festival ini menjadi ajang kompetisi bergengsi yang memperebutkan Trophy Bergilir Gubernur Lampung untuk beberapa cabang lomba ekstrakurikuler seperti Paskibra, PMR, dan Pramuka, serta Piala Bergilir Futsal tingkat SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK.
“Kami berharap trophy bergilir ini dapat mendorong kreativitas serta semangat kompetisi di antara siswa-siswi. Selain lomba, festival ini juga menyelenggarakan kegiatan bakti sosial seperti donor darah dan sunatan massal yang bisa diikuti oleh masyarakat umum,” ujar Sodiqin.
Ketua Yayasan Kesuma Bangsa, Ir. Mujitaba Naning, M.B.A., turut menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
“Dengan adanya festival ini, kami berharap anak-anak bisa terus mengembangkan kreativitas, inovasi, serta membangun rasa cinta terhadap budaya daerahnya,” tuturnya.
Festival ini juga mendapat perhatian luas dengan partisipasi dari 103 sekolah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Tercatat ada 2.500 peserta yang berkompetisi dalam berbagai cabang lomba, antara lain Paskibra, PMR, Tari, Futsal, Pramuka, E-Sport, dan Kaligrafi.
Festival Skafasa IV menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya bisa berjalan selaras dengan perkembangan zaman. Dengan semangat generasi milenial 5.0, diharapkan budaya Lampung tetap lestari dan semakin dikenal luas.
(Jim)