Metro, BP
Distributor rokok ternama Apache yang menyewa salah satu rumah warga yang berlokasi di Kelurahan Yosodadi, RW 03 Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Lampung, saat ini kosong dan tidak berpenghuni. Padahal sebelumnya, rumah tersebut digunakan sebagai kantor sekaligus rumah tinggal karyawan dan gudang penyimpanan stock rokok Apache.
Terbukti beberapa waktu lalu, telah dilakukan sidak oleh pihak Sat Pol PP dan ditemukan aktivitas karyawan yang bekerja serta kendaraan sedang bongkar muat hingga ada Satpam yang berjaga. Temuan tersebut, akhirnya pihak Sat Pol PP menyarankan agar distributor rokok Apache melengkapi berkas perizinan di Kota Metro.
Menurut Ening dan Kasriyati warga sekitar RW 03 Yosodadi mengatakan, bahwa tidak mengetahui penyewa rumah yang telah kosong dan pindah beberapa waktu lalu.
“Sudah pindah dari hari Selasa kemarin pak, Kami tidak tahu siapa mereka. Padahal sudah tiga tahun dan kontrakan masih enam bulan lagi, sayang pak,” kata Ening kepada awak media, Senin (12/10/20).
Selain itu, warga sekitar menilai selama menyewa rumah tiga tahun, karyawan rokok Apache tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.
“Apa mereka kenal sama tetangga om, dia enggak pernah keluar rumah. Pemilik rumah ini pak Untung rumahnya di Tanjung Karang. Informasinya bayaran ngontrak rumah itu 25 juta pertahun, lebih jelas tanya saja pak RW namanya pak Nowo,” kata Kasriyati.
Selanjutnya, tim media menghubungi Nowo selaku Ketua RW 03 Kelurahan Yosodadi, terkait kosongnya rumah distributor rokok Apache dan identitas penyewa. Nowo menjawab bahwa tidak pernah tahu tentang penyewa rumah tersebut.
“Rumah itu selama ini enggak pernah ada laporan. Pemiliknya pak Untung rumahnya juga di Batanghari, kami saja enggak tahu. Hubungi saja penanggung jawabnya disini, nanti saya hubungi “, jawab Nowo.
Secara terpisah, tim media juga menggali informasi dengan menghubungi Zainal (Pimpinan) distributor Apache Metro,via telpon dan pesan WhatsApp. dia mengungkapkan bahwa kantor distributor Metro telah tutup.
“Untuk saat ini kantor kita tutup pak, Kalau ada pertanyaan lebih lanjut boleh via email yang tempo hari saya share. Pak, saya tidak diperkenankan untuk menjawab pertanyaan dari media karena ini adalah wewenang kantor pusat,” ungkapnya.
Zainal menyarankan, jika ingin mendapatkan informasi yang jelas dapat menghubungi pihak yang berwenang di Kota Metro dan kantor pusat.
“Bapak bisa menyampaikan pertanyaan bapak melalui email jakcorpo@jti.com atau bisa menghubungi ke nomor 0811896717. Hal ini sudah kami tindaklanjuti kepada seluruh pihak yang berwenang. Bapak dapat mengonfimasi hal tersebut juga kepada Kepolisian dan satpol PP,” saran Zainal.
Atas kejadian tersebut, diduga pengusaha rokok Apache menghindari pajak atau aturan oleh Pemerintah Kota Metro. Padahal hasil pungutan pajak tersebut digunakan untuk mencapai tujuan dan target ekonomi yang di inginkan pemerintah daerah. Dengan begitu, secara tidak langsung pajak daerah bermanfaat, salah satunya untuk pembangunan di Kota Metro. (Tim)