Tembok Longsor Timpa Rumah Warga, Ibu Buruh Cuci Mohon Bantuan Pemkot Bandar Lampung 

Tembok Longsor Timpa Rumah Warga, Ibu Buruh Cuci Mohon Bantuan Pemkot Bandar Lampung 

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

Bandar Lampung,

Musibah longsor menimpa rumah seorang warga di Kampung Gunung Mastur RT 005 LK 002, Kelurahan Perwata, TBT, Bandar Lampung, pada Kamis (10/4/2025).

Rumah milik Asipah (56), seorang ibu yang tinggal bersama anak bungsunya, rusak parah setelah tertimpa tembok penahan tanah yang longsor akibat hujan deras semalaman.

Menurut keterangan warga, longsor terjadi setelah hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis malam. Awalnya, warga mengira suara keras yang terdengar adalah pohon tumbang.

Namun, setelah diperiksa, ternyata sebuah tembok penahan tanah yang diduga dibangun pemerintah sejak lama roboh dan menimpa rumah Asipah.

“Awalnya kami kira pohon tumbang, suaranya keras sekali. Tapi pas kami cek, ternyata tembok pondasi yang roboh dan langsung menimpa rumah Ibu Asipah,” ujar seorang warga sekitar kepada media ini, Jumat (11/4/2025).

Sementara itu, Asipah, yang sudah ditinggal wafat suaminya tiga tahun lalu, hanya bisa pasrah melihat rumahnya sebagian hancur akibat longsor.

Ia mengisahkan, saat kejadian, dirinya tidak berada di rumah karena sedang membantu anaknya yang rumahnya kebanjiran tak jauh dari lokasi.

Asipah yang kesehariannya sebagai buruh kuli cuci, memiliki 4 anak, dimana 3 anaknya sudah berkeluarga dan 1 anak tinggal bersamanya dirumah itu.

“Saya tinggal di sini bersama satu anak saya, suami saya sudah meninggal sekitar tiga tahun lalu. Semalam, saya tidak tahu persis kejadiannya karena sedang membantu anak saya yang rumahnya kebanjiran. Tadinya saya nonton TV bersama anak saya di rumah, tapi kami keluar sebentar,” ucap Asipah dengan suara bergetar.

Tak lama setelah itu, anak perempuannya menerima telepon dari tetangga yang mengabarkan bahwa rumah mereka terkena longsor.

Saat kembali, Asipah hanya bisa terpaku menyaksikan bagian rumahnya telah tertimpa tembok dan hancur.

“Pas saya balik, saya lihat sebagian rumah saya sudah hancur. Dinding yang longsor itu katanya sudah lama ada, dibangun pemerintah. Sekarang rumah saya sudah nggak bisa ditempati lagi,” jelasnya.

Saat ini, Asipah dan kedua anaknya terpaksa mengungsi sementara di rumah anaknya yang berada di lokasi lebih tinggi. Ia takut tinggal di rumahnya sendiri karena khawatir terjadi longsor susulan.

“Saya ngungsi dulu di rumah anak saya, di atas. Rumah saya dikosongin dulu, takutnya longsor lagi. Kami tidak tahu harus bagaimana lagi,” katanya lirih.

Dengan mata berkaca-kaca, Asipah menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung, khususnya kepada Wali Kota Eva Dwiana, untuk memberikan bantuan agar rumahnya bisa diperbaiki.

“Saya mohon kepada Pemkot Bandar Lampung, khususnya kepada Bunda Eva, agar bisa bantu saya perbaiki rumah. Saya dan anak-anak tidak punya tempat lain untuk berteduh. Di sinilah satu-satunya tempat tinggal kami,” pinta Asipah penuh harap.

Pantauan di lokasi menunjukkan, petugas dari Pemkot Bandar Lampung sudah berada di sekitar rumah korban, membantu mengevakuasi barang-barang dari puing rumah yang rusak. Lurah setempat juga tampak standby di lokasi sejak pagi untuk memantau situasi dan memberi dukungan kepada warga.(Jim)

Pos terkait