Target PKG Tahun 2025, 36%, di Kota Metro Baru Mencapai 2,8 %, Sosialisasi dan Ketakutan Masyarakat Jadi Tantangan

Target PKG Tahun 2025, 36%, di Kota Metro Baru Mencapai 2,8 %, Sosialisasi dan Ketakutan Masyarakat Jadi Tantangan

 

Bacaan Lainnya

Bongkar Post, Metro — Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diluncurkan pada Februari lalu di Kota Metro terus berjalan meskipun masih menghadapi berbagai tantangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala serta memenuhi target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Kepala dinas kesehatan Kota Metro Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes di wakilkan Ka.Tim Yankes Primer dan Kestrad Ns. Dessi Ismawati, S.Kep.,M.Kes, saat di konfirmasi awak media mengatakan berdasarkan data yang diinput melalui aplikasi resmi sampai saat ini, capaian program baru mencapai 2,8 persen Namun belum sepenuhnya menggambarkan realisasi di lapangan.

Menurut Desi, layanan tetap diberikan meskipun sistem aplikasi sedang mengalami gangguan. Data manual dari puskesmas akan diinput setelah server kembali normal.

“Kita tetap melayani masyarakat meski aplikasi sedang down. Nantinya, data manual akan kami input begitu server kembali membaik,” ujar Desi, salah satu petugas yang menangani program CKG di Kota Metro, Selasa (1/7/2025).

Ia menambahkan program CKG/PKG awalnya hanya berlaku bagi warga yang sedang berulang tahun, namun kini telah mengalami perubahan kebijakan, sejak Mei 2025, pemeriksaan kesehatan gratis bisa dilakukan kapan saja di puskesmas, tidak perlu menunggu hari ulang tahun. Setiap warga dapat memanfaatkan layanan ini satu kali dalam satu tahun, sebagai bagian dari evaluasi kesehatan tahunan.

“Target nasional dari Kementerian Kesehatan untuk tahun 2025 adalah sebesar 36 persen, dan diharapkan mencapai 100 persen pada akhir tahun 2029. Evaluasi tahunan akan dilakukan untuk memantau progres dan kualitas layanan.

Program ini akan terus dievaluasi setiap tahun. Misalnya tahun ini kita capai 2,8 persen, maka tahun depan kita akan tentukan strategi baru agar capaian meningkat,” ungkap Desi.

Namun demikian menurutnya, sejumlah kendala masih menghambat optimalisasi program ini. Salah satu tantangan utama adalah sistem aplikasi yang masih dalam tahap perbaikan dan pengembangan. Selain itu, resistensi dari sebagian masyarakat juga menjadi perhatian serius.

“Beberapa warga mengaku takut untuk melakukan pemeriksaan karena khawatir akan mengetahui penyakit yang diderita. Ini menjadi tantangan besar dalam meningkatkan partisipasi,” jelasnya.

Desi melanjutkan, guna mengatasi hal tersebut, tim program terus berkoordinasi dengan puskesmas untuk memperkuat kegiatan promosi kesehatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan secara masif agar masyarakat memahami manfaat dari pemeriksaan kesehatan secara berkala.

“Langkah-langkah promotif dan preventif juga diperkuat, termasuk edukasi kepada warga tentang pentingnya deteksi dini terhadap berbagai penyakit. Petugas puskesmas telah disiagakan untuk membantu proses pendaftaran, khususnya bagi warga yang mengalami kesulitan dalam mengakses aplikasi pendaftaran.

Dengan perbaikan sistem dan peningkatan edukasi masyarakat, pemerintah optimistis bahwa target yang telah ditetapkan dapat tercapai dalam lima tahun ke depan. Program CKG diharapkan menjadi pilar penting dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kota Metro,” tandasnya. (**)

Pos terkait