Surah al-Qadr: Allah SWT Melalui Malaikat Jibril AS Menurunkan Al-Qur’an pada Malam al-Qadr
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah ini dinamakan al-Qadr artinya Kemuliaan. Kata tersebut diambil dari ayat pertama surah ini.
Surah ini merupakan surah ke-97 dalam al-Qur’an terdiri dari 5 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang ke-25 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam al-Qur’an. Dia turun setelah surah ‘Abasa Wa Tawalla dan sebelum surah asy-Syams.
Tema utama adalah uraian tentang keagungan al-Qur’an dan kemulian malam al-Qadr Ketika al-Qura’an diturunkan. Demikian tafsir al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. al-Qadr (Kemuliaan) 97: 1
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam al-Qadr.”
Tafsir QS. al-Qadr (Kemuliaan) 97: 1
Tafsir ayat 1, sesungguhnya Kami Allah swt melalaui malaikat Jibril as telah menurunkannya yaitu al-Qur’an pada malam al-Qadr atau kelima ayat pada awal surah al-‘Alaq pada malam al-Qadar.
Al-Qur’an diturunkan sekaligus dari al-Lauh al-Mahfuzh ke langit dunia, sedangkan diturunkan berangsur-angsur adalah dari langit dunia kepada Nabi Muhammad saw yang dibawa oleh malaikat Jibril as selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ulama cenderung mengatakan peristiwa turunnya al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan.
Yaa Allah, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kabulkanlah permohonan kami.
Maha Benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.