Artikel
Surah al-Muthaffifin: Ancaman Kecelakaan, Kerugian, dan Kebinasaan Bagi Orang yang Curang dalam Takaran serta Timbangan
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah ini dinamakan al-Muthaffifin artinya Orang-orang yang Curang. Kata tersebut diambil dari ayat pertama surah ini. Nama lainnya, surah Wail Li al-Muthaffifin sebagaimana bunyi ayat pertama.
Surah ini merupakan surah ke-83 dalam al-Qur’an terdiri dari 36 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang ke-68 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam al-Qur’an. Ia turun sesudah surah al-‘Ankabut dan sebelum surah al-Baqarah.
Tujuan utama surah ini adalah tentang Allah swt adalah Pemelihara dan Pelimpah aneka nikmat. Surah ini juga menggambarkan keadaan masyarakat Mekah dan Madinah sebelum dan saat awal kehadiran lslam.
Surah ini juga membuktikan bahwa ajaran lslam bukan sekedar aqidah yang tertancap dalam hati, tetapi harus membuahkan amal dalam dunia nyata. Ajaran ini tidak hanya mengawang-awang di udara dan berkaitan dengan hal-hal bersifat metafisik tetapi harus membumi sehingga keadilan yang dianjurkannya terasa dalam kehidupan keseharian masyarakat.
Secara gamblang surah ini mnjanjikan ancaman kecelakaan dan kebinasaan bagi orang yang curang dalam takaran dan timbangan. Demikian tafsir al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) 83: 1 – 3.
“Kecelakaan bagi orang-orang yang curang (1). Yaitu mereka yang apabila menerima takaran atas orang lain, mereka minta dipenuhi (2). Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”. (3)
Tafsir QS. al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) 83: 1 – 3.
Pada awal surah ini disebutkan salah satu hal yang paling banyak terjadi dalam hubungan antar manusia adalah mengenai ukuran dan timbangan, ini merupkan penghianatan dan dosa besar. Surah ini juga mengingatkan orang yang lalai dan terperdaya.
Kecelakaan dan kerugian yang besar di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang curang yaitu mereka yang apabila menerima takaran dan timbangan atas orang lain, mereka minta menuntut secara sungguh-sungguh agar dipenuhi bahkan cenderung minta dilebihkan.
Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, maka berbuat curang dengan mengurangi timbangan dan takaran dari apa yang semestinya mereka berikan.
Kata al-Muthaffifin dari kata thaffa artinya meloncati, seperti meloncati pagar atau memndekati atau hampir seperti gelas yang tidak penuh tetapi mendekati dan hampir penuh. Biasanya juga dari kata ath-thafaf yakni bertengkar dalam penakaran dan penimbangan akibat adanya kecurangan.
Juga dari kata thaffif yaitu sesuatu yang remeh, ini mengisyaratkan apa yang diambil secara tidak hak adalah sesuatu yang kadarnya sedikit.
Ancaman kecelakaan, kerugian, dan kebinasaan bagi orang yang melakukan kecurangan dalam interaksi dalam perdagangan. Interaksi akan langgeng jika dijalin secara sopan santun serta kepercayaan serta amanat antara kedua pihak dengan agama apapun.
Ancaman bagi semua pihak agar tidak melakukan kecurangan dalam timbangan dan ukuran serta standar ganda. Ini merupakan pencurian dan kebejatan hati pelakunya. Kecurangan merupakan keangkuhan dan pelechan karena pelaku mnganggap remeh mitranya.
Yaa Robanaa, selamatkanlah kami dari orang-orang yang zalim. Kabulkanlah permohonan kami.
Maha Benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.