Bongkarpost.co.id
Bandar Lampung,
Provinsi Lampung mencatat inflasi 0,23% (mtm) pada Oktober 2025. Angka tersebut meningkat dibandingkan September 2025 yang sebesar 0,16% (mtm), namun masih lebih rendah dari inflasi nasional yang berada di posisi 0,28% (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi Lampung mencapai 1,20% (yoy), tetap lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 2,86% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, menegaskan bahwa stabilitas harga di Lampung masih terjaga dengan baik.
“Secara keseluruhan, perkembangan inflasi di Lampung pada Oktober 2025 masih terkendali dan berada dalam kisaran yang aman. Bahkan, capaian tahunan kita masih lebih rendah dari inflasi nasional,” ujar Bimo.
Pendorong Inflasi: Emas Perhiasan hingga Daging Ayam Ras
Bimo menjelaskan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya serta makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi tertinggi. Sejumlah komoditas berkontribusi antara lain emas perhiasan, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah.
“Kenaikan harga emas perhiasan dipengaruhi naiknya harga emas dunia akibat ketidakpastian global,” jelasnya.
“Sementara kenaikan harga daging ayam dan cabai lebih disebabkan faktor penurunan pasokan.”
Panen Tahan Kenaikan Harga Sejumlah Komoditas
Inflasi tertahan berkat turunnya harga bawang merah, tomat, cabai rawit, serta gula pasir seiring musim panen dan membaiknya produksi tebu domestik.
“Ketersediaan pasokan menjadi faktor kunci yang terus kami jaga bersama pemerintah daerah,” kata Bimo.
Inflasi Tetap Sesuai Target Risiko Tetap Diwaspadai
Bimo optimistis inflasi Lampung bakal tetap berada di sasaran 2,5±1% (yoy) sepanjang 2025. Namun ia mengingatkan masih ada potensi tekanan harga:
Peningkatan permintaan saat Natal dan Tahun Baru
Kenaikan UMP 6,5% yang meningkatkan konsumsi
Tekanan kenaikan harga beras dan komoditas strategis
Risiko lonjakan harga minyak dunia akibat tensi geopolitik
BI & TPID Lanjutkan Strategi 4K
Bimo memastikan BI dan TPID terus memperkuat strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komunikasi Efektif).
“Kami akan memastikan langkah pengendalian inflasi tetap efektif, mulai dari operasi pasar yang tepat sasaran, penguatan kerja sama antar daerah, hingga peningkatan kelancaran distribusi pangan,” tegasnya.
“Sinergi pusat dan daerah menjadi kunci agar harga tetap stabil dan inflasi terkendali,” pungkasnya.(Rls)







