Bongkar Post
Bandar Lampung
Pengamat Politik dan Pembangunan Provinsi Lampung, H. Nizwar Affandi, angkat suara terkait kerapnya nama Provinsi Lampung menjadi “trending topic” di media sosial. Sayangnya bukan dalam hal positif, misalnya terkait pencapaian prestasi pembangunan, pengentasan program kemiskinan atau pencapaian program pendidikan dan kesehatan. Namun lebih pada “nyinyiran”.
Kalau di negara-negara maju seperti Jepang dan Inggris, seorang pejabat negara yang kinerjanya menjadi perbincangan publik seperti Gubernur Arinal ini tentu sudah lama mengundurkan diri.
“Seandainya masih memegang teguh kearifan budaya Lampung, Gubernur Arinal tentu juga sudah menyatakan berhenti dari jabatannya karena karakter mendasar Orang Lampung itu sangat menjaga rasa malu, termasuk malu jika tidak mampu menjalankan tugas dan malu jika tidak bisa menjaga amanat,” kata Nizwar Affandi, pengamat (4/5).
Ada potongan dialog yang cukup populer antara Pahlawan Nasional Radin Inten II dengan Ibunya. Beliau bertanya apa obat malu yang dijawab lugas oleh Ibunya; “obat malu itu, mati anakku”, kutip Nizwar.
Kita tidak meminta Gubernur Arinal melakukan “Seppuku” seperti tradisi Bushido para samurai di Jepang, tetapi setidaknya tunjukkan rasa malu dan penyesalan sehingga di sisa masa jabatan yang tinggal 171 hari kerja itu beliau bekerja dengan lebih khidmat dan tidak lagi memaksakan diri menebalkan muka ingin mencalonkan dirinya kembali dalam kontestasi Pilgub tahun depan. (Red)







