Pojok Bongkar
Rintangan dan tantangan akan selalu menghadang, namun kebaikan tetaplah harus dilakukan. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Jika Hari Kiamat akan tiba sesaat lagi dan engkau masih membawa tunas sebatang pohon untuk kamu tanam di semak belukar, teruskan niatmu dan tanamlah.”
Adalah Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.P., dipenghujung masa bhaktinya, yang memang mendapat mandat dari negara ‘hanya’ diberi waktu sedemikian singkat sebagai Penjabat Gubernur Lampung. Namun, sebaliknya harus mampu mengoptimalkan dengan capaian pembangunan maksimal.
Peran seorang Penjabat Gubernur bukan saja ‘hanya’ mengisi kekosongan pemimpin dalam masa transisi jelang pemilihan kepala daerah bulan November 2024 mendatang. Nyatanya, Pj Gubernur Lampung Samsudin berupaya memaksimalkan masa bhaktinya mengisi pembangunan dalam artian yang sebenarnya untuk menuju Lampung Smart City, Lampung Green City 2045, salah satu dari 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) ‘kota dan pemukiman yang berkelanjutan’. Dimana seluruh kota dari semua negara didunia tengah menuju arah sana, SDGs.
“Lampung Smart City, Lampung Green City, kita upayakan mulai dari letupan kecil” demikian Samsudin memaknai kiprahnya.
Letupan kecil (baca; pemantik), yang akan melesatkan sebutir ‘peluru’ dengan kecepatan tinggi menjumpai target sasaran yang diharapkan.
Letupan kecil, yang akan memberi efek ‘ledakan’ bagi pembangunan berkelanjutan,”Kalau tidak sekarang kapan lagi,” ungkapnya, saat menerima audiensi Bongkar Post didampingi Kadis Kominfo dan Statistik, Achmad Saefulloh, S.H., M.H., di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (2/10/2024).
Ada beberapa poin yang menjadi catatan penting redaksi Bongkar Post dari hasil bincang-bincang dengan orang nomer satu di Lampung ini, diantaranya, pertama, concern Pemda Provinsi Lampung terkait keberlanjutan pembangunan kawasan Kota Baru.
“Kita sudah berkirim surat kepusat berkenaan usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk keberlanjutan pembangunan Kota Baru, tentu hal ini sudah di disposisikan,” ungkap Samsudin.
“Toh, bila sudah di disposisikan itu akan terus berlanjut meskipun tampuk kepemimpinan nasional beralih,”imbuhnya.
“Disinilah peran media untuk tetap terus mengawal pembangunan melalui kritik saran dan solusi yang konstruktif,” tandas Pj Gubernur.
Catatan kedua, concern Pemda Lampung, terkait menggali potensi PAD dari sumber daya bahari dalam hal ini Benih Bening Lobster (BBL).
Patut disyukuri, baby lobster (benur) potensi yang perlu mendapat perhatian, mengingat sumber daya ini termasuk langka, pasalnya tidak semua provinsi di Indonesia memiliki potensi tersebut. Sementara Lampung salah satu penghasil baby lobster yang melimpah.
Intervensi negara dalam hal ini pemerintah daerah ‘harus’ campur tangan, dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan daerah pesisir.
Saat disinggung berkenaan ‘Kampung Masyarakat Nelayan Modern’, Samsudin akan berdiskusi terkait hal tersebut karena tidak cukup waktu untuk membahas dikesempatan audiens,”Kita akan diskusikan,” janji Samsudin.
Menarik kita nantikan apa pemikiran komprehensif Pemda Provinsi Lampung kedepan terkait kesejahteraan masyarakat nelayan, implementasi Permen KP No.7 /2024. (rusmin)