Menteri P2MI Apresiasi Kadisdik Lampung: Aplikasi RMD dan AKSI Jihan Dinilai Inovatif dan Inspiratif

Menteri P2MI Apresiasi Kadisdik Lampung: Aplikasi RMD dan AKSI Jihan Dinilai Inovatif dan Inspiratif

 

Bacaan Lainnya

Bongkar Post, Bandar Lampung

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mendapat apresiasi langsung dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, atas inisiatif kreatifnya dalam memberi nama dua aplikasi pendukung program vokasi migran: Ruang Menghimpun Data (RMD) dan Aplikasi Uji Latihan AKSI Jihan.

“Pak Kadis kreatif juga memberi namanya,” ujar Menteri Karding sambil tersenyum saat menghadiri peluncuran program Kelas Migran Vokasi di Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, Rabu (30/7/2025).

Menurut Menteri Karding, pemberian nama yang tepat pada aplikasi tidak hanya menambah daya tarik, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam membangun sistem vokasi migran yang terstruktur.

“Kita butuh kreativitas di setiap level, dan nama-nama aplikasi itu mencerminkan semangat program ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi keseluruhan inovasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung dalam menginisiasi program Kelas Migran Vokasi yang ditujukan bagi siswa SMA/SMK sederajat.

Bahkan, ia menyebut Lampung sebagai role model nasional dalam pengembangan pendidikan vokasi berbasis migrasi tenaga kerja terampil.

“Gagasan soal kelas migran ini sesungguhnya berasal dari Lampung. Jadi Lampung lah yang pertama menggagas soal kelas migran ini, ide dari Gubernur dan jajaran. Akhirnya sekarang di mana-mana saya jadikan model di seluruh provinsi,” tegasnya.

Karding menambahkan, kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya ke Lampung dalam dua bulan terakhir.

“Hari ini saya datang kedua kali dalam dua bulan ke Provinsi Lampung dan membawa tim lengkap. Karena saya sangat tertarik dengan gagasan Gubernur kita, Pak Mirza, yang akan mendorong Lampung menjadi provinsi penempatan tenaga kerja terampil ke luar negeri,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Pemprov Lampung telah membentuk Migran Center, pusat layanan satu pintu yang menyediakan pelatihan keterampilan, pelajaran bahasa asing, sertifikasi, hingga pemeriksaan kesehatan (MCU).

“Kita ingin ada sistem dan ekosistem vokasi yang terpusat. Jadi kalau ada anak-anak yang mau MCU, mau sertifikasi, mau pelatihan skill, semuanya bisa dilakukan di Migran Center,” jelas Karding.

Program ini mencatat capaian luar biasa hanya dalam waktu dua bulan.

“Kami sudah menandatangani MoU dan sudah ada 8.500 siswa yang mendaftar sebagai peserta Kelas Migran. Ini luar biasa,” ucapnya dengan bangga.

Guna mendukung pelatihan bahasa, Kementerian P2MI bersama Pemprov Lampung telah menyiapkan 40 guru bahasa Jepang.

Di saat yang sama, Bank Lampung juga tengah merancang skema pembiayaan khusus untuk mendukung pelatihan dan biaya keberangkatan calon pekerja migran.

“Bank Lampung sedang menyiapkan kredit untuk pelatihan dan pemberangkatan. Sementara dinas-dinas terkait juga terus bergerak mengakselerasi semua kesepakatan,” ungkapnya.

Menurut Karding, langkah konkret Pemprov Lampung jauh melampaui provinsi lain.

“Di provinsi lain belum ada, baru gagasan. Tapi di Lampung dalam waktu dua bulan, seluruh gagasan sudah mulai terwujud,” tandasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, atas kepemimpinannya yang dinilai mampu merumuskan solusi nyata pengentasan pengangguran dan kemiskinan melalui program tenaga kerja terampil ke luar negeri.

“Saya bersyukur bahwa Pak Gubernur ini sangat kreatif. Makanya warga Lampung punya gubernur Pak Mirzani, Insya Allah tidak salah pilih,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan, Kementerian P2MI juga telah membentuk tim khusus untuk menjalin koordinasi teknis dengan Pemprov Lampung.

“Saya selaku menteri memerintahkan kepada jajaran untuk membentuk tim khusus berkomunikasi dengan tim yang dibentuk oleh Pak Gubernur. Alhamdulillah dalam dua bulan ada hasil,” tutup Menteri Karding. (Jim)

Pos terkait