Krakatau Festival 2026 Akan Kelola Swasta, Ada Nilai Ekonomisnya

Krakatau Festival 2026 Akan Kelola Swasta, Ada Nilai Ekonomisnya

 

Bacaan Lainnya

Bongkarpost.co.id, Bandar Lampung– Bobby Irawan selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung menegaskan, Krakatau Festival 2026 akan di kelola pihak swasta, ini ada nilai ekonomi, pemerintah hanya memfasilitasi.

Festival Krakatau 2025 menjadi daya tarik wisata yang kuat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkenalkan budaya Lampung kepada masyarakat luas. Serta sarana promosi pariwisata Lampung di tingkat nasional dan internasional. Ini sejalan dengan misi Gubernur Lampung, “Bersama Lampung Maju Menuju lndonesia Emas 2045”.

Bobby Irawan menambahkan, boleh kok konser berbayar, saya rasa kedepan harus lebih baik lagi. Hal ini ia katakan pada media ini di ruang kerjanya jalan Jendral Sudirman beberapa hari yang lalu.

Kami juga menyediakan Festival Kuliner Kanikan agar masyarakat dapat berbelanja dalam rangka meningkatkan pendapatan dari tenan-tenan terutama malam penutupan. Sebagai contoh, penjual es omsetnya lebih dari 12 juta selama enam hari, papar Bobby.

“Ini kesempatan bagus bagi pelaku ekraf dan UKM yang menjadi arahan Bapak Gubernur dengan meningkatnya pendapatan secara langsung kepada masyarakat”, tegas Bobby.

Perhelatan acara tahunan Festival Krakatau 2025 atau K-Fest telah sukses diselenggarakan pada tanggal 1-6 Juli di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernuran Lampung. Rangkaian seperti Karnaval Budaya dengan tema Topeng Lampung, Festival Kuliner Kanikan, Pameran Ekonomi Kreatif, Lomba Kreasi Uleg Seruit, Krakatau Run, dan Malam Pesona Kemilau.

Festival Krakatau merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung untuk mempromosikan pariwisata dan kekayaan budaya daerah. Tahun ini, festival mengangkat tema “Nemui Nyimah”, merupakan filosofi masyarakat Lampung yang artinya ramah, terbuka, dan bersahaja.

Pada acra ini tidak semua kabupaten/kota ikut berpartisipasi. Menurut Bobby, kabupaten/kota yang tidak siap kita tidak bisa memaksa, kitakan tidak tahu kondisi keuangan. Awal tahun ini sudah efisiensi anggaran berlaku juga bagi kabupaten/kota. Tak kurang dari sembilan kabupaten/kota yang ikut berpartisipasi.

Tak hanya itu, Bobby melanjutkan, secara keseluruhan peserta tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin yaitu sekitar 2500 orang yang ikut karnaval dari 52 group. Kami tidak menitikberatkan hanya pada kabupaten/kota. Ada OPD serta masyarakat umum, justru nanti disuatu titik kita berharap dari kabupaten/kota diwakili oleh penggiat kesenian dan lainnya.

“Foto Both Krakatau lebih mewakili seluruh kegiatan Krakatau Festival. Ogoh-Ogoh merupakan sumbanganan dari Kabupaten Lampung Tengah. Mereka membawa Ogoh-Ogoh ini 12 jam sampai ke Lapangan Korpri. Lampung terdiri dari berbagai etnis termasuk Bali yang memberikan konstribusi secara gratis sebagai apresiasi mereka. Ada juga Ludruk dari Jawa Tengah”, ujar Bobby.

Festival Krakatau sudah berjalan selam 34 tahun, setiap tahun selalu menuju kearah yang lebih baik walaupun ada beberapa sisi yang perlu mendapat perhatian agar lebih baik lagi.

Kita akan selalu meningkatkan kwalitas penyelenggaraannya, kedepan adanya kolaborasi dari penggiat pelaku pariwisata harus lebih besar lagi, kata Bobby.

Terkait ketersediaan air bersih untuk berwudhu, Bobby mengatakan, akan diperhatikan lagi. Begitu juga akan ada penambahan mobil toilet dan akan dibersihkan secara berkala.

Saat Festival Krakatau 2025 terjadi hujan deras sehingga peserta karnaval dan penonton mengalami kesulitan untuk berteduh. Panitia menyediakan dua tenda ukuran besar namun tidak mencukupi untuk menampung peserta dan penonton saat hujan.

“Pada dasarnya bulan Juli sudah masuk musim kemarau berdasarkan kebiasaan, walau hujan antusias masyarakat tetap tinggi untuk mengikuti rangkaian acara sampai selesai. Ini akan jadi pelajaran kita kedepannya”, tambah Bobby.

Masih kata Bobby, kami juga sudah koordinasi dengah pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca.

Ketika acara karnaval belum dimulai, lapangan Korpri terlihat masih bersih dari sampah, akan tetapi seiring berjalannya waktu bersamaan dengan kedatangan peserta karnaval dan masyarakat mulai tampak sampah.

Tempat sampah sudah disediakan di beberapa tempat dan Pembawa Acara juga sudah memperingatkan buanglah sampah pada tempatnya. “Tetapi, sekali lagi ini jadi pelajaran buat kami, nanti akan diperbanyak lagi tempat sampah yang bisa terlihat dengan jelas”, tutup Bobby. (Red)

Pos terkait