Tajuk
Pejabat tinggi (petinggi) BGN yang bertanggungjawab atas MBG menuai sorotan publik. Pasalnya, latar belakang mereka yang tidak secara langsung terkait dengan keahlian gizi dan keamanan pangan. Menurut sejumlah kalangan dan pengamat, program raksasa MBG seharusnya dikelola oleh mereka yang benar-benar expert (ahli) di bidangnya? Kritik ini mengemuka di tengah petaka ribuan siswa keracunan massal usai santap menu MBG. Tata kelola MBG haruslah ahli yang profesional dan berbasis kompetensi dengan bukti ilmiah di bidang gizi dan kesehatan.
Buntut keracunan massal di sejumlah daerah. Pakar gizi dan keamanan pangan, Dr. Tan Shot Yen melontarkan kritikan tajam,”Lucu program bisa jalan tanpa pelatihan.”
Selain itu, Ia pun Menyoroti keteledoran pemerintah saat rapat dengar pendapat dengan komisi IX DPR RI beberapa waktu lalu, Senin 22 September 2025,
Berikut nama-nama dan posisi petinggi BGN yang tidak banyak diketahui publik.
Dadan Hindayana, Kepala BGN diketahui merupakan dosen Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB. Ia dikenal sebagai entomolog yang menempuh pendidikan doktoral di Jerman dengan fokus pada ekologi serangga.
Selanjutnya, Sony Sonjaya, Wakil Kepala BGN, merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Kariernya banyak dihabiskan di kepolisian dan tidak memiliki keahlian di bidang gizi.
Wakil kepala, Nanik Sudharyati Deyang, lebih dikenal sebagai wartawati Tabloid Bangkit. Ia juga pernah terlibat dalam politik sebagai Wakil Ketua Badan Kemenangan Nasional pada Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.
Wakil kepala Mayjen TNI Purnawirawan Ludwig Pusung yang memiliki latar belakang militer. Jabatan terakhirnya sebelum pensiun adalah Asisten Operasi Panglima TNI.
Sekretaris Utama, Brigjen TNI Purnawirawan Sarwono yang sebelumnya bertugas lama di Kementerian Pertahanan.
Inspektur Utama, Brigjen Purnawirawan Jimmy Alexander Adirman. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan di Kementerian Pertahanan.
Deputi sistem dan Tata Kelola, Tigor Pangaribuan yang memiliki pengalaman 15 tahun di bidang SDM PT. Timah.
Deputi Penyediaan dan Penyaluran, Brigjen TNI (Purn) Suwardi Samiran. Ia merupakan mantan militer.
Deputi Pemantauan dan Pengawasan, Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayuda.
Sementara pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Nyoto Suwignyo, menduduki kursi Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN.
Angka statistik penting, satu nyawa tiada harga pembanding.
Apakah program ini akan tetap berjalan tanpa evaluasi mendalam atas insiden-insiden keracunan yang terjadi. Haruskah ada perombakan dalam struktur kepengurusan BGN untuk memastikan kompetensi yang sesuai?
(Red)