Gelar Lokakarya Literasi Digital, Dinas Perpustakaan Lampung Bekali Penggiat Literasi Hadapi Tantangan Era Digital
Bongkar Post, Bandar Lampung
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung menggelar Lokakarya Literasi Digital bagi Penggiat Literasi se-Provinsi Lampung pada Rabu, 16 Juli 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Nuwa Baca Zainal Abidin dan dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas, Surya Aprina Suud, S.E., M.M mewakili Kepala Dinas.
Dalam sambutannya, Surya menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini melalui dana DAK non-fisik bidang perpustakaan.
Ia menyebut, lokakarya ini bertujuan memberikan pemahaman konseptual dan praktikal tentang literasi digital serta mendiskusikan strategi penerapannya dalam rangka peningkatan budaya baca dan literasi masyarakat.
“Di era digital ini, literasi digital menjadi kunci bagi kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi,” ujar Surya.
Ia menekankan bahwa teknologi telah menyatu dengan kehidupan masyarakat melalui berbagai platform digital yang digunakan setiap hari.
“Smartphone yang kita genggam, media sosial yang kita akses setiap hari, hingga berbagai aplikasi digital yang mempermudah hidup kita, adalah bukti nyata bagaimana teknologi telah menyatu dengan kehidupan kita. Namun, di balik segala kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, ada pula tantangan dan risiko yang perlu kita pahami,” jelasnya.
Surya juga mengingatkan bahwa ancaman seperti berita palsu atau hoaks, penipuan daring, dan masalah keamanan data pribadi harus menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, ia berharap lokakarya ini menjadi wadah bagi peserta untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam berinteraksi dengan dunia digital secara bijak, aman, dan bertanggung jawab.
“Melalui kegiatan ini, kita akan belajar bagaimana memilah informasi yang valid, mengidentifikasi potensi ancaman digital, serta memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif dan produktif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dia berharap para peserta mampu menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.
“Saya berharap, setelah mengikuti lokakarya ini, Bapak/Ibu sekalian dapat menjadi agen perubahan. Mari kita sebarkan semangat literasi digital ini kepada keluarga, teman, dan masyarakat luas, agar semakin banyak orang yang cakap digital dan terhindar dari dampak negatif teknologi,” tegasnya.
Mengakhiri sambutan, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Semoga apa yang akan kita lakukan pada hari ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua ke depan. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Lokakarya Literasi Digital di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung secara resmi saya buka,” tutup Surya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Dr. Tito Budi Raharto, S.E., M.M., menegaskan bahwa lokakarya ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan langkah nyata menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks.
“Lokakarya ini menjadi sangat penting karena kita sedang hidup di zaman yang penuh disrupsi informasi. Banyak masyarakat kita yang belum memahami bagaimana memilah informasi, mengenali hoaks, ataupun melindungi data pribadi dari penyalahgunaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berkompeten yakni Hendri Std, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Lampung, serta Robby Sonny, Ketua DPD Forum Backstagers Indonesia Provinsi Lampung.
“Kami memilih narasumber yang memiliki pengalaman langsung di lapangan, baik dari sisi media digital maupun dari perspektif pelaku kreatif. Harapannya, peserta tidak hanya memahami teori, tapi juga mampu menerapkannya di lingkungan masing-masing,” kata Tito.
Menurutnya, penguatan literasi digital kini menjadi kebutuhan mendesak, terutama karena generasi muda sangat rentan terhadap pengaruh negatif teknologi.
“Kita ingin melahirkan penggiat literasi yang tidak hanya gemar membaca, tapi juga melek teknologi, cakap bermedia, dan punya kemampuan untuk mendidik masyarakat agar tidak mudah terpapar informasi palsu,” tegasnya.
Ia berharap, lokakarya ini menjadi titik awal dari gerakan literasi digital yang lebih luas di Provinsi Lampung.
“Literasi digital adalah pondasi masa depan. Melalui lokakarya ini, kita ingin menciptakan efek domino, di mana para peserta menyebarkan ilmu yang diperoleh kepada komunitasnya. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan adaptif terhadap perubahan,” pungkas Tito.(*)







