BANDAR LAMPUNG – Lantaran Janji – janji Palsu pengurus Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Panjang Bandar Lampung, akhirnya Kantor TKBM menjadi sasaran amukan salah satu warga Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.
Pasalnya, warga Desa Tanjung Baru, Nero merasa dikibuli oleh pengurus Koperasi TKBM Panjang Bandar Lampung. Nero tak kuat menahan emosi dikarenakan selalu diberi janji – janji, hingga akhirnya klimaks kesabaran Nero pun terlampiaskan dengan mengamuk di Kantor TKBM Panjang pada Senin sore (2/8) lalu.
Diketahui, kejadian itu berawal dari masalah tagihan daging korban yang sebelumnya Koperasi TKBM Panjang melaksanakan bagi – bagi daging kurban ke semua buruh Koperasi TKBM Panjang. Daging kurban sebanyak 1,5 ton yang dibagi-bagikan oleh Koperasi TKBM kepada buruh itu ternyata masih hutang kepada Nero.
Menurut Nero, dua bulan sebelum hari raya Idul Adha, pihak koperasi TKBM sudah sepakat untuk memesan daging korban kepada dirinya sebanyak 1,5 ton
Hingga jadwal yang telah ditentukan pun terlaksana. Namun, daging kurban sebanyak 1,5 ton senilai Rp. 180 Juta itu, oleh pihak Koperasi TKBM, Nero menerima panjeran (DP) sebesar Rp. 50 juta, dalam perjanjian pihak Koperasi TKBM akan melunasi setelah satu minggu hari raya Idul Adha. Namun, ibarat sebuah lagu, janji tinggal lah janji.
“Kesepakatannya, dibayar lunas setelah satu minggu hari raya idul adha, awalnya saya diberi panjeran (DP) sebesar Rp. 50 juta, itu pun tertera perjanjian diatas materai. Namun ketika sudah tepat waktu perjanjiannya, saya tagih tapi alasan Ketua Koperasi TKBM, Agus Sujatma belum ada uang lalu saya dicicil diberi Rp. 20 juta, itu sebelum terjadi keributan kemarin,” katanya kepada Bongkar Post, Rabu malam (4/8).
Masih kata Nero, dirinya selalu mempertanyakan kepada pengurus Koperasi TKBM, mulai dari Bendahara Khaerudin maupun Ketua Koperasi TKBM Agus Sujatma terkait kekurangan pembayaran daging tersebut.
Namun, sepertinya pengurus Koperasi TKBM selalu menghindar dan selalu beralasan. Sementara, pemasok daging kurban itu selalu bertanya kepada dirinya (Nero.red) menaggih pembayarannya.
“Saya ini selalu ditanya oleh pemilik daging masalah pembayarannya, sementara Bendahara Khaerudin dan Ketua TKBM Agus Sujatma selalu beralasan belum ada uang,” kata dia.
Kesabaran Nero akhirnya tak dapat dibendung, Senin (2/8/2021) Nero dijanjikan oleh Bendahara dan Ketua Koperasi TKBM akan melunasi.sisa pembayaran daging sebesar Rp. 90 juta. Nero pun beserta keluarga datang ke kantor Koperasi TKBM sesuai dengan janji yang diberikan oleh Bendahara Koperasi TKBM Khaerudin. Namun, yang didapatkan oleh Nero pun hanya janji saja.
“Saat itu Bendahara beralasan kalau hari itu tidak bisa untuk melunasi pembayaran hutang daging sebesar Rp. 90 juta, dikarenakan hari itu juga bersamaan dengan pembayaran gaji para buruh dan pekerja Koperasi TKBM, akhirnya dikarenakan saya merasa dipermainkan, lalu spontan saya ngamuk, terjadilah keributan di kantor Koperasi TKBM,” tegasnya.
Nero menjelaskan, pernah dirinya mempertanyakan kepada Ketua Koperasi TKBM Agus Sujatma, terkait pembayaran kekurangan daging yang tersisa Rp. 90 juta. Pada saat itu Agus Sujatma beralasan kalau Kas Koperasi TKBM sedang kosong, bahkan Agus Sujatma sebagai Ketua Koperasi TKBM berjanji akan menggadaikan mobilnya untuk membayar pelunasan hutang daging itu.
“Ya waktu saya tagih, jawab Agus Kas lagi Kosong, Agus pun ngomong nanti akan menggadaikan mobilnya untuk melunasi pembayaran hutang daging, yang saya herankan kok bisa Kas Koperasi sampai kosong, untuk melunasi hutang daging saja, Ketua Koperasi TKBM sampai akan menggadaikan mobilnya, padahal perputaran uang di Koperasi itu hingga milyaran dalam per minggunya,” jelasnya.
(RED)







