Bandar Lampung, BP
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung menggelar rakor evaluasi Sikomandan dan Pendataan ternak Provinsi Lampung tahun 2023, di Ballroom Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, Rabu (29/11/2023).
Kegiatan ini digelar dua hari, yaitu 29-30 November yang dihadiri peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program Sikomandan Tahun 2020-2022 dan program Upsus SIWAB (Sapi Induk Wajib Bunting) Tahun 2017-2019.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Ir. Lili Mawarti, M.Si menyampaikan bahwa Program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) TA. 2023 merupakan program Kementerian Pertanian.
“Ini merupakan program Kementerian Pertanian dalam rangka pemenuhan kecukupan protein hewani dan memenuhi kebutuhan produk hewan dalam negeri,” ujar Lilik.
Dalam Program Sikomandan di Provinsi Lampung melibatkan semua stakeholder pembangunan peternakan, yaitu Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Dinas yang membidangi fungsi peternakan di kabupaten/kota, UPT Pusat, Perguruan Tinggi, Perusahan/sektor privat dan petugas reproduksi ternak (petugas IB, petugas PKB, petugas ATR).
Sedangkan, Kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak (PPT) dilakukan dalam rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan mendukung data base ternak Nasional.
Lily juga mengatakan, Provinsi Lampung menjadi urutan pertama dalam realisasi akseptor dan IB, sementara realisasi kelahiran Provinsi Lampung, mendapatkan urutan kelima.
“Secara nasional, capaian kinerja kegiatan Optimalisasi Reproduksi Sikomandan TA 2023 Provinsi Lampung urutan pertama Realisasi Akseptor dan IB dan ke lima dalam realisasi Kelahiran,” kata dia.
“Dengan IB (inseminasi buatan) tahun 2023 dari target 285 ribu berhasil terealisasi 321.439 atau 113 persen,Dan Capaian kelahiran dengan target 160.740 dan terealisasi 184.700 atau 114,93 persen,” jelasnya.
Sementara, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya mengatakan populasi sapi/kerbau di Lampung berada pada angka 916 ribu ekor dengan total produksi daging tercatat sebanyak 21 ribu ton, untuk tahun 2025 optimis populasinya akan meningkat.
“Kita optimis pada tahun 2025 jumlah populasi ternak sapi dan kerbau kita berada pada angka 1 juta ekor,” tandasnya.
Dengan menempati urutan Nomor 1 (satu) se-Pulau Sumatera dan nomor 4 (empat) secara nasional.
“Kita mampu untuk mewujudkan itu, karena kita punya SDM dan Sumber Daya Alam Peternakan yang tersebar di seluruh 15 Kabupaten/Kota dan tentunya didukung dengan kebijakan-kebijakan serta anggaran yang bersinggungan langsung dengan peternak dan salah satunya Program Peningkatan Populasi Ternak seperti SIKOMANDAN, Penandaan Pendataan Ternak serta e-KPB,” jelas Arinal.
Arinal berharap dengan dilaksanakannya agenda Rakor Evaluasi SIKOMANDAN dan Penandaan Pendataan Ternak Provinsi Lampung Tahun 2023 dapat jadi wadah evaluasi dan tukar pikiran dalam pemerintahan.
“Dapat menjadikan wadah evaluasi dan tukar pikiran bersama-sama dalam pemerintah pelaksanaan yang program-program tentunya kebermanfaatan hidup orang banyak,” tutupnya. (Zimi)







