Bongkar Post – ASTINDO: Berjuang, Berbuat, Berkolaborasi Untuk Peningkatan Pariwisata Lampung

ASTINDO -Baliho Musda II ASTINDO Lampung 2024, di Oemah Sam Resto, Jl Pagar Alam (Gang PU) 58 Kedaton Bandarlampung, Kamis (26/9/2024) pukul 10.00 WIB. | dok/Muzzamil

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG – Gerbong konsolidasi daerah, kecabangan provinsi asosiasi profesi sektor produk dan jasa keagenan perjalanan wisata, DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Lampung, berpeluit.

Ketua DPD ASTINDO Lampung, Adi Susanto, didampingi oleh sekretaris Muhammad Aji Munawwar mewarta, Musyawarah Daerah (Musda) II DPD ASTINDO Lampung 2024 bakal dihelat di Oemah Sam Resto, Jl Pagar Alam (Gang PU) 58 Kedaton Bandarlampung, deretan rumah dinas jabatan Dandim 0410/KBL, Kamis (26/9/2024) pukul 10.00 WIB.

“Tema, Berjuang, Berbuat, dan Berkolaborasi Untuk Peningkatan Pariwisata Lampung. Kami angkat tema ini sejalan upaya pemerintah dan pelaku industri memajukan sektor pariwisata di Lampung,” warta Adi, alumnus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung 1990 ini.

Bakal dihadiri pengurus DPP ASTINDO, DPD Lampung serta pelaku usaha tour travel sini, agenda utama Musda salah satunya memilih Ketua DPD ASTINDO Lampung 2024-2028.

“Kami berharap ketua terpilih akan bersinergi dengan pemerintah daerah, meningkatkan kunjungan wisatawan. Kini kedepan, penting kolaborasi sektor pariwisata dan pemerintah menciptakan paket wisata yang menarik,” ujar Adi, yang juga Wakil Ketua IV DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung.

Pelaku usaha tour travel, ujar Adi, diharapkan dapat membuat paket wisata komprehensif, misal mulai dari city tour, “hingga paket 4 hari 5 malam mencakup ragam destinasi unggulan di Lampung, seperti Pahawang, Way Kambas, Teluk Kiluan, dan wisata di Lampung Selatan,” Adi ilustratif.

Musda II ini diharapkan tak jadi ajang memilih ketua saja, juga sebagai acuan pelaku usaha tour travel dalam implementasikan strategi terfokus peningkatan pariwisata Lampung.

“Dengan kerja sama erat, pariwisata Lampung diharapkan pesat berkembang, bermanfaat bagi masyarakat, dan menarik lebih banyak wisatawan domestik pun mancanegara. Mari bersama dukung pariwisata Lampung menuju masa depan yang lebih cerah,” Adi impresif.

Sebagai informasi, ASTINDO sejak didirikan

10 November 1999 oleh 25 bos agen travel, termasuk bos Iwata Tour, Meity Robot (saat itu Ketum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies/Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia, ASITA) -asosiasi gaek dirian 7 Januari 1971, serta didukung pula oleh Menbudpar saat itu, I Gede Ardika.

Hingga jelang usia seperempat abad tahun ini telah berdiri di 27 provinsi, terakhir DPD ke-26 yakni Banten per 25 Mei 2024, ke-27 Sulawesi Tenggara per 15 Agustus 2024, dan baru helat Rakernas di Aceh 18-21 Juli 2024 lalu. Per data Juli 2024 telah sedikitnya 1.202 anggotanya.

Selain Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara, ke-24 DPD Provinsi lainnya yakni Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.

Sedikit latar unik proses pendirian ASTINDO, dan menjadikan vonis sempalan ASITA jadi terbantahkan: adanya problem tata niaga dengan kalangan maskapai penerbangan akibat devaluasi 1998, dimana travel agent antara lain berbisnis ticketing perlu punya payung pembina: Ditjen Perhubungan Udara.

Itu kenapa pendirian ASTINDO disahkan lewat SK Menteri Perhubungan Nomor KP.263/2000. Lanjut mengacu Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) 6/2014, ASTINDO resmi jadi asosiasi/perkumpulan berbadan hukum yang ditetapkan lewat SK Menkumham Nomor AHU-0008385.AH.01.07.2018.

Bervisi Menjadi Asosiasi Bertaraf Internasional dan Berperan Dalam Industrinya, didukung 2 Misi: Meningkatkan Profesionalisme Industri Perjalanan di Indonesia, dan, Meningkatkan Profitabilitas Usaha Travel Agent; didirikannya ASTINDO bertujuan memajukan, melindungi kepentingan bisnis travel agent di Indonesia, mencari solusi penyelesaian permasalahan tata niaga dengan pemasok dan jadi mitra pemerintah dalam membuat kebijakan.

Pengusaha tour travel yang ingin join, ada 3 jenis keanggotaan ASTINDO saat ini. Kesatu, Anggota Penuh, Travel Agent yang memiliki legalitas dan berkantor di Indonesia. Kedua, Anggota Peserta (Associate Member), yakni perusahaan yang terkait bisnis travel agent, lembaga pendidikan, asosiasi travel agent, travel agent di luar Indonesia. Ketiga, Anggota Kehormatan, perorangan yang dianggap amat berjasa bagi dinamika-kemajuan ASTINDO.

Salah satu benefit anggota ASTINDO aktif, selain jadi anggota Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Indonesia, juga menjadi anggota asosiasi dunia. Antara lain Aliansi Pariwisata Dunia (WTA), Aliansi Asosiasi Agen Perjalanan Dunia (WTAAA), Asosiasi Pariwisata ASEAN (ASEANTA), dan Federasi Asosiasi Perjalanan ASEAN (FATA).

Sejarahnya, para Ketum ASTINDO juga para pengurus lainnya pernah menduduki jabatan strategis pengurusan organisasi nasional misal Komite Tetap KADIN Indonesia dan Sekjen DPP GIPI, juga dunia di antaranya ada yang pernah jadi Presiden ASEANTA, Sekretaris Jenderal FATA, Wakil Direktur Asean WTAAA, dan Anggota Dewan UFTAA.

Satu lagi, sejak 2011, ASTINDO juga konsisten menaja ajang pameran pariwisata terbesar terlengkap di Indonesia, ASTINDO Travel Fair (ATF) yang kian tahun kian semarak peserta.

Boleh jadi, Adi Susanto dan M Ajie Munawwar juga punya mimpi satu saat nanti ATF ini bakal dihelat di Lampung. Gimana pembaca cocok? Kita tunggu saja gebrakan Musda. [Muzzamil]

Pos terkait