Warga Keluhkan Debu Batu Bara, DLH Lamsel Turunkan Tim Ke Stock File di Desa Tarahan Tri Tunggal

Bongkarpost.co.id (Lampung Selatan) – Menanggapi persoalan warga dusun Pulau Pasir Desa Tarahan Tri Tunggal Kecamatan Katibung terkait penolakan keberadaan Stock File Batu Bara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan menurunkan Tim ke lokasi melakukan Investigasi.

Berdasarkan penelusuran awak Media, banyak warga yang mengeluh dan khawatir akan debu batu bara yang belakangan ini bertebaran hampir di seluruh permukiman warga. Bahkan ada warga yang sudah terserang penyakit gatal-gatal dan balita yang mulai terserang batuk, warga menduga penyebabnya adalah akibat polusi debu batu bara.

Bacaan Lainnya

“Debunya tebal mas, baru saja dibersihkan sudah kotor lagi, bahkan anak saya badan gatal-gatal, anak bayi juga banyak yang sakit, ya mungkin akibat debu batu bata juga,” kata ipah salah satu warga setempat seperti dikutip Ungkap.id pada Selasa (31/1/2023).

Tampaknya Warga juga mulai merasa tidak nyaman sebab banyak aktivitas warga sehari-hari terganggu, seperti untuk menjemur pakaian seragam sekolah terutama warna putih warga tidak bisa menjemur di luar rumah karena akan berubah menjadi warna hitam.

“Mau jemur baju putih aja ngk bisa diluar, kalau dijemur diluar baju putih bisa berubah jadi baju hitam,” ungkapnya.

Kepada awak media, warga juga mengatakan, mereka sangat berharap tindakan tegas dari pemerintah atau pihak terkait agar segera mengatasi polusi udara akibat debu batu bara tersebut sebab sebelum ada Stockpile batu bara masyarakat merasa hidup nyaman.

“Kami minta sama pemerintah untuk segera diatasi terkait polusi debu batu bara, sebab kami sangat tergganggu, kami hanya ingin hidup nyaman,” ujar Andi.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan, Heri Bastian saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait dampak polusi debu batu bara terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat di Desa Rangai Tritunggal mengatakan, bahwa Dirinya sudah menurunkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan ke lokasi untuk melakukan investigasi.

“Kita sudah menurunkan tim DLH ke lokasi mas sedang melakukan investigasi tinggal menunggu hasil dari lapangan mas,” terang Heri.

Terpisah Camat Katibung Firdaus Adam saat dihubungi awak media tidak menjawab atau merespon pertanyaan awak media meskipun ponselnya dalam keadaan aktif.

Sampai berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Selatan terkait keluhan warga terhadap debu batubara yang mengganggu kenyamanan warga Desa Rangai Tri Tunggal.

(Rls/Fir)

Pos terkait