Lampung Timur – “Bantuan sekolah enggak pernah dapet pak sejak anak saya 6 orang sekolah disini sampai 2 cucu saya. Apalagi orang tua cucu saya ini bekerja di luar negeri entah dimana. Harusnya dibantu cucu saya ini pak,” ujar Slamet, salah satu warga yang tinggal di depan SDN 1 Raman Endra Kecamatan Raman Utara Lampung Timur, Rabu (01/09) siang.
Ditambahkan Slamet, “Apalagi sekolah ini di depan rumah saya tidak jauh dan mereka tahu keadaan saya ini. Banyak murid yang sekolah disini pak,” tambahnya.
Curahan hati warga disampaikan Slamet kepada awak media ini, usai melihat keadaan sekolah yang tutup tanpa aktifitas. Baik guru yang melaksanakan piket ataupun penjaga sekolah terlihat kosong.
Melihat keadaan sekolah tanpa terawat pasca pandemi sejak awal tahun 2020, baik dalam pengecatan pagar sekolah hingga berlumut maupun tembok dan dinding gedung kelas yang sudah usang.
Melihat anggaran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang telah dikelola oleh SDN 1 Raman Endra Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. Pada tahun 2020, telah menerima anggaran senilai Rp. 208.890.000. namun, tidak sebanding dengan fakta yang ada di sekolah.
Khusus anggaran bagi perawatan sarpras (sarana dan prasarana) pihak sekolah SDN 1 Raman Endra Raman Utara Lamtim, telah mengeluarkan dana sebesar Rp.28.166.500 yang terbagi dalam tiga tahap (tahap I Rp. 18.724.500, tahap II Rp. 2.944.000, tahap III Rp. 6.498.000).
Selain itu, masih ada dana anggaran lainnnya yang menimbulkan kecurigaan publik yakni dimasa pandemi Covid-19, pihak sekolah tetap mengeluarkan dana anggaran kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Tetapi kenyataannya proses pembelajaran sekolah melalui daring, tidak ada belajar secara tatap muka.
Atas adanya temuan dan keluhan warga sekitar SDN 1 Raman Endra Raman Utara Lampung Timur. Diharapkan kepada aparat penegak hukum dan dinas terkait lainnya dapat menelusuri kemana anggaran – anggaran tersebut.
(FAD)