Usai Dilantik, Dekan FISIP Saburai Usung “Budaya Kerja Fokus” ala Pomodoro

Usai Dilantik, Dekan FISIP Saburai Usung “Budaya Kerja Fokus” ala Pomodoro

 

Bacaan Lainnya

Bongkarpost.co.id, Bandar Lampung

Ada yang menarik dari pernyataan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai), Eka Ubaya Taruna Rauf, S.Sos., M.M., M.Si., usai resmi dilantik pada Senin (26/5/2025).

Pada kesempatan itu, Eka tak hanya menyampaikan rencana umum kepemimpinan, namun juga memaparkan pendekatan kerja unik yang akan ia terapkan: teknik Pomodoro metode kerja berbasis fokus tinggi yang berasal dari filsuf Italia.

“Saya ingin membangun budaya kerja yang menekankan pada kinerja dan pelayanan prima. Untuk itu, saya akan menerapkan teknik Pomodoro, karena teknik ini mengajarkan kita bahwa pekerjaan bisa selesai dalam lima menit, bukan lima jam atau bahkan lima hari,” ujar Eka dengan mantap saat diwawancarai, Selasa (27/5/2025).

Dalam sistem ini, Eka menegaskan pentingnya kedisiplinan waktu dan ketegasan terhadap gangguan, termasuk larangan penggunaan ponsel saat jam kerja tertentu.

“Nanti akan ada waktu-waktu khusus, di mana tidak boleh main HP, tidak boleh terdistraksi oleh jaringan. Fokus penuh. Kalau saya sudah minta satu pekerjaan diselesaikan, maka harus langsung dituntaskan,” katanya.

 

SDM Jadi Prioritas Awal

Lebih jauh, Eka menempatkan pembenahan SDM sebagai prioritas utama sebelum menjalankan program-program lain. Ia menyebut akan ada penyegaran dalam struktur internal dan pengisian posisi kosong sebagai langkah awal reformasi.

“Yang sudah terlalu lama di satu posisi akan kita rotasi. Itu wajar dalam organisasi. Saya ingin semua bisa berkembang, tidak stagnan di satu tempat saja,” ujarnya.

 

Tak Mulai dari Nol

Meski membawa semangat baru, Eka mengaku tidak akan mengabaikan warisan positif dari pimpinan sebelumnya. “Saya tidak mulai dari nol. Program-program bagus dari dekan sebelumnya akan kita lanjutkan dan tingkatkan. Yang belum ada, akan kita ciptakan,” tegasnya.

 

Perluas Promosi, Sasar Kantor Desa hingga Perusahaan

Dalam strategi promosi, Eka menyadari perlunya pendekatan yang berbeda terhadap segmen pasar yang dituju. Ia mengatakan timnya akan tetap berkoordinasi dengan tim promosi utama, namun juga akan menjalankan promosi mandiri yang lebih menyasar.

“Untuk kelas reguler, promosi akan kita arahkan ke sekolah-sekolah. Tapi untuk program publik, seperti RPL, sasarannya lebih ke kantor-kantor desa, bahkan perusahaan. Kita lihat kampus lain bisa kerja sama dengan perusahaan, kenapa kita tidak? Itu yang akan kita jajaki,” ucap Eka, penuh semangat.

Ia juga menyebut bahwa banyak masyarakat, terutama pekerja dan karyawan, yang belum sempat menempuh pendidikan tinggi, dan ini menjadi peluang besar bagi FISIP Saburai.

“Saya mau tiru strategi kampus lain. Karyawan perusahaan disekolahkan oleh perusahaannya langsung ke kampus tertentu. Nah, kita juga harus bisa begitu. Kita jalin kerja sama agar anak-anak dari karyawan pabrik bisa kuliah di Saburai,” ungkapnya.

 

Pelantikan Tiga Dekan Baru, Momentum Strategis Saburai

Pelantikan Eka Rauf sebagai Dekan FISIP dilakukan bersamaan dengan dua dekan lainnya: Dr. Ahiruddin, S.E., M.M. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Ir. Fery Hendi Jaya, S.T., M.T. (Fakultas Teknik), dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Saburai, Dr. Sodirin, S.E., M.M.

Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya kolaborasi dan kekompakan. “Jangan sampai ada kelompok-kelompok di dalam kampus ini. Kita adalah satu keluarga besar. Hanya dengan persatuan, Saburai bisa melangkah lebih jauh,” tegasnya.

Ketua Pembina Yayasan, H. Ahmad Bastari, S.Sos., M.M., juga berpesan bahwa jabatan ini bukan sekadar simbol, tetapi amanah besar. “Pelantikan ini bukan seremoni. Ini awal dari tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan dedikasi dan kerja sama,” ujarnya. (*/Jim)

Pos terkait