TVRI Angkat Inspirasi Tani, Bupati Egi Siapkan Kawasan Smart Farming 1.335 Hektare

TVRI Angkat Inspirasi Tani, Bupati Egi Siapkan Kawasan Smart Farming 1.335 Hektare

 

Bacaan Lainnya

Bongkar Post, Lampung Selatan

Semangat kedaulatan pangan kembali mendapat sorotan saat Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, hadir dalam acara Bantuan Dukungan Inspirasi Tani (Klompencapir) bersama TVRI yang digelar di Horti Park Lampung, Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Rabu (24/9/2025).

Acara yang dikemas dalam format taping (rekaman) tersebut tidak hanya menjadi ruang inspirasi bagi petani muda, tetapi juga dirangkaikan dengan Kick Off Launching penyaluran beras serentak di seluruh Provinsi Lampung.

Dalam momen itu, Polda Lampung bersama jajaran menyalurkan 413.990 kilogram beras kepada 41.399 penerima manfaat di 15 kabupaten/kota.

Secara nasional, program distribusi beras ini menargetkan penyaluran 3,93 juta ton hingga 31 Desember 2025, dengan realisasi sementara mencapai 158.823 ton atau sekitar 40 persen dari target.

Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno, menyebut bahwa program Inspirasi Tani bukan sekadar tayangan televisi, melainkan gerakan untuk menampilkan inovasi pertanian, terutama yang digerakkan generasi muda.

Menurutnya, langkah ini juga selaras dengan program swasembada pangan nasional. “Kami ingin tayangan ini menjangkau lebih luas, tidak hanya di daerah, tapi juga secara nasional agar dampaknya nyata bagi petani,” ujar Iman.

Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa daerahnya terus berkomitmen memperkuat ketahanan pangan. Salah satunya melalui pengembangan Agro Eduwisata dan rencana pembangunan Kawasan Tani Nusantara seluas 1.335 hektare di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro. Kawasan ini digadang sebagai proyek percontohan smart farming dengan penerapan teknologi pertanian modern.

Selain fokus pada kawasan percontohan, Pemkab Lampung Selatan juga mendorong peningkatan infrastruktur dan menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pertanian dalam penyediaan alat mesin pertanian (alsintan). Hal ini, kata Egi, menjadi prioritas untuk menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.

“Lampung Selatan memiliki 4.569 gabungan kelompok tani yang menjadi kekuatan utama produksi pangan kita. Tantangan terbesar bukan hanya soal hasil, tetapi juga bagaimana gabah hasil panen bisa terserap dengan baik. Untuk itu, kerja sama lintas sektor menjadi kunci agar kesejahteraan petani semakin terjamin,” kata Egi.

Acara yang berlangsung di tengah hijaunya hamparan Agropark Lampung ini menghadirkan suasana optimisme. Program televisi, penyaluran beras, hingga gagasan smart farming seakan merangkai pesan yang sama: pangan bukan sekadar kebutuhan, melainkan masa depan bangsa. (Gil/Hb)

Pos terkait