“Tolong Kami Pak Bupati, Tanah Kami Dirampas PT. BSA!”

TOLONG KAMI! – Massa rakyat Kampung Bumi Aji, Kampung Negara Aji Baru, dan Negara Aji Tuha, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, menggeruduk kantor bupati setempat, Jl Raya Padang Ratu Nomor 1 Gunung Sugih, Rabu (23/4/2025). | dok/Muzzamil

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

GUNUNGSUGIH, LAMPUNG TENGAH, BONGKARPOST.CO.ID — Seribuan massa rakyat tiga desa yakni Kampung Bumi Aji, Kampung Negara Aji Baru, dan Negara Aji Tuha, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) menggeruduk kantor bupati setempat, Jl Raya Padang Ratu Nomor 1 Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Gunung Sugih, pada Rabu (23/4/2025).

Ada apa? Ribuan massa didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandarlampung, nekat berdemonstrasi menuntut kepemilikan lahan yang bersengketa dengan PT. Budi Sentosa Abadi (BSA) yang terjadi beberapa waktu lalu.

Kiay Pengiran, tokoh masyarakat perwakilan tiga kampung ini menerangkan, aksi damai yang dilakukan ini bentuk kekecewaan atas permasalahan sengketa lahan masyarakat di tiga kampung Kecamatan Anak Tuha dengan PT. BSA.

“Kami minta Pemkab Lampung Tengah bisa menengahi dan bantu penyelesaian sengketa lahan ini!” lantang dia.

Puas berorasi, massa aksi yang dikawal ketat aparat Satpol PP dan Polres Lamteng lantas menyerahkan pernyataan sikap tertulis yang diterima oleh Staf Ahli Bupati Lamteng Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Zulfikar Irwan mewakili Bupati Ardito Wijaya.

Sahli Bupati, Zulfikar Irwan, menyambut baik aksi damai yang menurutnya berjalan damai dan kondusif. “Kami Pemkab Lampung Tengah sampai hari ini berupaya semaksimal mungkin mencari upaya terbaik bagi dua belah pihak. Dari itu kami akan berkomunikasi dengan perusahaan guna cari solusi permasalahan ini sehingga tidak berkelanjutan,” terang Zulfikar.

Dia menegaskan, Pemkab segera mempelajari tuntutan massa dan menindaklanjuti sesuai dengan aturan dan UU yang berlaku.

Di kantor Pemkab, selain menggelar mimbar bebas, massa juga membentangkan sejumlah spanduk tuntutan. Antara lain bertuliskan, “Tulung Ikam (Tolong Kami) Bapak Bupati, Tanah Ikam (Tanah Kami) Dirampas PT BSA.” Setelah pernyataan sikap tertulis diterima, massa pun berangsur membubarkan diri. (Muzzamil)

Pos terkait